Setelah tiba, Hendri melihat Boru Lumbangaol, istri Ama Hinca Bakkara, terbaring lemah akibat mengidap diabetes hingga mengakibatkan berat rubunya kini hanya 28 kilogram.
Dugaan pihak keluarga, Boru Lumbangaol tidak mendapat perawatan maksimal dan dan akiabat terjadi kesalahan diagnosa hingga kekeliruan dalam penanganan perawatan.
"Selama ini dikasih obat asam lambung, padahal saya gula. Berat badan saya sekarang tinggal 28 kilo sekarang. Mau gimana lagi. Sudah nasib ini," ujar Boru Lombangaol pasrah.
Meski telah berobat menggunakan layanan kesehatan BPJS, penyakit Boru Lumbangaol tidak kunjung sembuh, hingga mengakibatkan ia dan keluarga putus asa.
Selanjutnya, Hendri dan istri mendatangi kediaman Marianus Siregar, penderita diabetes akut yang sempat disarankan oleh pihak medis untuk menjalani amputasi kaki kiri.
“Sudah dua tahun tidak bisa jalan. Gula 700. Suntik insulin empat kali sehari. Suntik sendiri jadinya. Jadi tau cara suntik sendiri jadinya,” aku Marianus Siregar.
Kepada Hendri, Marianus Siregar menitipkan harapan, agar Hendri dapat memenangkan Pilkada serentak Humbang Hasundutan 2024.
“Dari hati yang paling dalam ini, semoga Bapak Hendri bisa menang, Bisa bantu banyak masyarakat, orang-orang seperti kami ini nanti,” harap Marianus Siregar.
Jelang tengah malam, Hendri tersadar, ia dan istri telah mendatangi 7 rumah untuk saling memberi semangat sembuh.
Hendri menegaskan, dengan kondisi layanan kesehatan di Humbang Hasundutan saat ini, ia mencanangkan Universal Health Coverage (UHC), sebuah program yang akan menjamin seluruh warga mendapatkan akses kesehatan, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki BPJS.
“UHC adalah solusi konkret untuk mengatasi persoalan seperti ini. Tidak boleh ada lagi warga yang menderita bertahun-tahun tanpa pengobatan hanya karena tidak mampu. Ini tragis sekaligus menyedihkan,” tegas Hendri.
Hendri juga menyoroti pentingnya reformasi birokrasi untuk memastikan bantuan sosial dan pelayanan publik sampai tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan.
"Akar dari semua ini adalah kemiskinan. Jika kemiskinan seperti saat ini terus dipelihara, masyarakat Humbang Hasundutan akan merugi. Ini yang harus kita ubah. Perubahan ini hanya bisa terjadi jika kita semua berani menolak politik uang," sebut Hendri.
Namun, dengan menjenguk warga yang sedang sakit, tekad Hendri melakukan perubahan Humbang Hasundutan ke arah yang lebih baik, semakin kuat. Ia ingin menciptakan sebuah masa yang dapat memberikan layanan kesehatan prima bagi masyarakat Humbang Hasundutan.
“Sebenarnya kita pantas marah. Bukan pada pemerintah Humbahas saat ini, tetapi marah pada kondisi saat ini, yang sebenarnya perlu mendapat solusi cepat. Kita perlu sahuti kebutuhan masyarakant akan pentingnya layanan dan jaminan kesehatan. Kalau saya bilang, sudah saatnya Humbang Hasundutan punya Program Humbahas Sehat,” tutup Hendri.
Editor : Chris
Artikel Terkait