Tidak hanya sebagai hobi, Jasmine melihat seni baca puisi sebagai cara untuk menyuarakan aspirasi dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.
Sebagai peserta termuda di Peksiminas, Jasmine sempat merasa kurang percaya diri saat harus bersaing dengan mahasiswa yang usianya jauh di atasnya. Namun, dukungan dari keluarga dan teman-temannya membuat Jasmine tetap bersemangat.
“Aku sempat takut nggak bisa bersaing karena aku yang paling muda di sana. Tapi aku sadar, kesempatan seperti ini nggak datang dua kali. Jadi aku beranikan diri untuk tampil dengan percaya diri,” tuturnya.
Kendati belum berhasil meraih podium, Jasmine tidak melihatnya sebagai kegagalan. Sebaliknya, ia menganggap pengalaman ini sebagai batu loncatan untuk terus berkembang di bidang seni yang ia cintai.
“Menang itu penting, tapi yang lebih penting adalah pengalaman dan pelajaran yang aku dapatkan selama prosesnya. Dari sini, aku tahu di mana kekuranganku dan apa yang perlu ditingkatkan,” tambahnya.
Jasmine adalah contoh nyata bahwa usia muda tidak menghalangi seseorang untuk meraih mimpi. Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia berani tampil di panggung nasional dan membawa nama Sumatera Utara dengan bangga.
Perjalanannya sebagai perwakilan termuda di Peksiminas menunjukkan bahwa dengan keberanian dan dedikasi, mimpi besar bisa dicapai meski usia masih belia.
Editor : Chris
Artikel Terkait
