MEDAN, iNewsMedan.id- Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 menjadi momen refleksi bagi tenaga kesehatan di Sumut. Dengan tema "Gerak Bersama, Sehat Bersama," acara ini diadakan di RS Haji Medan untuk menggalang kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan seperti stunting, angka kematian ibu dan bayi, serta HIV/AIDS. Melalui upaya bersama, diharapkan peningkatan kualitas layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat dapat tercapai untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
"Hari ini, tema HKN 'Gerak Bersama, Sehat Bersama' menjadi ajakan dan motivasi bagi kita semua untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, khususnya di Sumatera Utara," ujar Sekda Provinsi Sumatera Utara, Arief S. Trinugroho, saat membuka seminar kesehatan dengan tema "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa" di aula RS Haji Medan, Selasa (12/11/2024).
Dalam upacara peringatan HKN tersebut, Sekda juga menyinggung berbagai tantangan kesehatan di Sumut, seperti masalah kekurangan gizi yang menyebabkan stunting, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi, yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak.
"Pemerintah Provinsi Sumut berkomitmen untuk terus mendukung program-program kesehatan yang dikembangkan RSU Haji Medan. Dukungan ini mencakup peningkatan fasilitas, kualitas tenaga medis, serta akses kesehatan yang merata guna menciptakan masyarakat Sumut yang sehat, kuat, dan sejahtera," tambahnya.
Arief berharap peringatan HKN ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh tenaga kesehatan untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima, mudah diakses, dan berkualitas.
Tantangan HIV/AIDS dan Stigma Masyarakat
Sementara itu, Direktur RSU Haji Medan, dr. Rehulina Ginting, mengungkapkan bahwa HIV/AIDS masih menjadi tantangan serius yang membawa dampak besar terhadap masyarakat, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Ia juga menyoroti bahwa stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS masih menjadi hambatan dalam upaya pencegahan dan pengobatan.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap pasien mendapatkan hak atas perawatan kesehatan yang layak tanpa rasa takut atau diskriminasi," ujar Rehulina.
Ia menambahkan bahwa RSU Haji Medan terus berupaya meningkatkan kapasitas layanan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat upaya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS.
Editor : Ismail
Artikel Terkait