JAKARTA, iNewsMedan.id - Dalam perjalanan 10 tahun yang penuh inovasi dan pencapaian, PTP Nonpetikemas, bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), merayakan satu dekade dalam berkontribusi bagi perekonomian wilayah dengan bertransformasi dan mencari pasar baru.
Berbagai transformasi telah dilakukan salah satunya dari sisi teknologi dengan adanya sistem PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose) yang memberikan pelayanan lebih cepat dan terstandar untuk pelanggan.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, mengapresiasi kinerja dari seluruh karyawan dan mendorong untuk terus bersemangat bersama-sama mewujudkan visi perusahaan.
“Terima kasih atas pencapaian yang sudah dilakukan PTP Nonpetikemas dalam satu dekade ini dan transformasi menjadi landasan perusahaan melakukan ekspansi yang lebih luas ke seluruh Indonesia,” kata Indra, Rabu (6/11/2024).
Komisaris Utama PTP Nonpetikemas, Prakosa Hadi T, mengatakan bahwa transformasi di PTP Nonpetikemas tentunya dapat mendorong kemajuan perusahaan dan memiliki potensi besar untuk memperkuat pengembangan usaha di berbagai wilayah.
"Manajemen PTP Nonpetikemas terus berkomitmen dalam mengembangkan perusahaan sehingga dapat mewujudkan tujuan bersama beyond terminal," jelas Prakosa Hadi T.
Sejak berdiri pada 10 Juli 2013, PTP Nonpetikemas terus mengalami perubahan signifikan. Setelah mendapat izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan pada 1 November 2014, PTP Nonpetikemas fokus pada layanan kapal, barang, dan jasa lainnya.
Pada tahun 2018 sampai 2021 perusahaan dengan segmen bisnisnya layanan multipurpose, kini memiliki 11 pelabuhan strategis di seluruh wilayah Indonesia.
PTP Nonpetikemas mengelola berbagai jenis komoditas di pelabuhan yang dikelolanya. Seperti di Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, komoditas dominan yang ditangani meliputi curah kering seperti pasir, semen, gula serta kargo umum seperti beras, gipsum, kayu lapis, gulungan baja, alat berat, dan lainnya.
Di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat, PTP Nonpetikemas menangani komoditas unggulan berupa curah cair seperti CPO, pupuk, dan jagung untuk komoditas curah kering, serta kargo umum lainnya.
Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat dan Pelabuhan Panjang di Lampung juga melayani berbagai jenis komoditas. Pelabuhan Panjang, komoditas unggulan berupa hasil pertanian sekitar hinterland lampung seperti pupuk, kedelai, kelapa sawit, dan hasil pertanian lainnya, untuk curah cair seperti CPO, POME, dan turunan sawit lainnya serta kargo umum seperti gerbong kereta, tiang pancang, dan alat berat lainnya.
Dan Pelabuhan Ciwandan di Banten penanganan komoditasnya didominasi berupa bahan pangan seperti gandum, selain itu juga batubara, bijih nikel dan lainnya, untuk curah cair berupa aspal cair, HSD, metanol, dan bahan kimia lainnya, serta kargo umum yang ditangani mencakup alat berat dan struktur baja.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait