MEDAN, iNewsMedan.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatatkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang dan barang yang diangkut pada semester I tahun 2024.
Sebanyak 1.270.295 penumpang telah diangkut, naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat 1.087.674 penumpang.
Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, menyatakan peningkatan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus bertambah terhadap kereta api sebagai moda transportasi pilihan.
"Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat, didorong oleh peningkatan pelayanan yang kami lakukan," ujar Anwar, Senin (26/8).
Beberapa peningkatan pelayanan tersebut meliputi kemudahan pemesanan tiket hingga 45 hari sebelum keberangkatan secara online dan percepatan pengembalian dana pembatalan tiket menjadi maksimal 7 hari dari sebelumnya 30 hingga 45 hari.
Pembatalan kini dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI, memudahkan perencanaan perjalanan bagi masyarakat.
Di semester I 2024, puncak jumlah penumpang terjadi pada bulan April dengan 241.381 penumpang, sebagian besar memanfaatkan libur panjang Hari Raya Idul Fitri.
KA Putri Deli relasi Medan-Tanjung Balai menjadi favorit dengan 603.838 penumpang, diikuti KA Sribilah Utama relasi Medan-Rantauprapat dengan 325.096 penumpang, dan KA Siantar Ekspress relasi Medan-Siantar dengan 221.165 penumpang.
Stasiun Medan tercatat sebagai stasiun tersibuk dengan 895.970 penumpang yang berangkat dan tiba, diikuti Stasiun Kisaran dengan 280.086 penumpang, serta Stasiun Tanjung Balai dengan 238.272 penumpang.
Di sisi lain, angkutan barang KAI Divre I Sumut juga meningkat 15% menjadi 417.530 ton pada semester I 2024. Anwar menjelaskan, KAI melayani berbagai komoditas seperti peti kemas, BBM, CPO, lateks, palm kernel, dan barang ritel dengan berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu dan kapasitas angkut besar.
"KAI Divre I Sumut berkomitmen untuk terus berinovasi, meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang, serta mengembangkan potensi komoditas baru," tutup Anwar.
Editor : Ismail
Artikel Terkait