Pilkada Tapsel 2024: Warga Diimbau Pilih Pemimpin yang Berkomitmen pada Pembangunan Berkelanjutan

Ismail
Pemerhati Ekonomi Regional dan Dosen, Dr. (cand) Abdi Tanjung, SE, MM mengimbau masyarakat Tapsel obyektif memilih pemimpin yang berkomitmen dalam keberlanjutan pembangunan. (Ist)

TAPANULI SELATAN, iNewsMedan.id- Dinamika perpolitikan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dalam rangka menyongsong perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan menarik untuk dicermati. 

Sejauh ini paling tidak sudah muncul dua bakal calon Bupati yang beredar di masyarakat yakni, H. Dolly Pasaribu (DP) sebagai petahana (incumbent) dengan sang penantang, Gus Irawan Pasaribu (GIP). 

Pemerhati menilai, banyak hal menarik pada kontestasi Pilkada Tapsel kali ini. 

Pemerhati Ekonomi Regional dan Dosen, Dr. (cand) Abdi Tanjung, SE, MM menyebut DP mencalonkan diri lewat jalur independen atau perseorangan yang diyakini akan lolos menjadi salah satu calon dalam kontestasi kali ini setelah melalui tahapan verfak oleh KPUD Tapsel. 


Indikator perkembangan Kabupaten Tapsel. (Ist)

Sedangkan GIP di gadang-gadang akan diusung Partai Gerindra, PKS, Nasdem, PAN dan partai lainnya. 

GIP saat ini anggota DPR RI terpilih sekaligus Ketua Partai Gerindra Sumatera Utara dikampanyekan turun gunung untuk membenahi kondisi Tapsel saat ini. 

GIP ini juga sukses terpilih untuk ketiga kalinya menjadi anggota DPR Pusat mewakili Dapil Sumut II. 

''Pertemuan keluarga Pasaribu menjadi salah satu topik hangat dalam perebutan kekuasaan di Tapsel tahun 2024 ini,'' ucap Dr. (cand) Abdi Tanjung, SE, MM kepada wartawan, Jumat (9/8) malam. 

Kenyataannya memang DP adalah keponakan kandung dari GIP. ''Atau GIP adalah uda dari Bupati Dolly Pasaribu. Dolly sendiri adalah putra dari Almarhum Panusunan Pasaribu, tokoh sentral yang menjadi kunci keberhasilan keluarga besar ini,'' cetusnya. 

Abdi mengatakan, Pilkada pada dasarnya adalah agenda rutin dalam rangka mengevaluasi kepemimpinan daerah setiap lima tahun dan memberikan kesempatan kepada rakyat menentukan apakah perlu pergantian kepala daerah dan sekaligus mengevaluasi kinerja Kepala Daerah selama periode kepemimpinannnya selama lima tahun berlalu. 

Periode Dolly sendiri tidak genap 5 tahun, karena Dolly dilantik di Februari 2021. Namun untuk keberlangsungan pembangunan dan agenda pilkada serentak maka pemilihan diadakan tanggal 27 November 2024 yang akan datang.

Setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentu berhak untuk mengikuti atau mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah. 


Indikator perkembangan Kabupaten Tapsel. (Ist)

Abdi menilai, persaingan keluarga Pasaribu dalam kontestasi Kepala Daerah di Tapsel telah menjadi menjadi menarik karena sentimen kepada masing-masing kandidat (DP dan GIP). 

Untuk itu, Abdi  mengajak masyarakat menelaah prestasi dan motif dua kandidat ini disamping isu di atas dengan harapan dapat menjadi referensi kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya kelak secara obyektif dan rasional. 

Abdi mengungkapkan indikator perkembangan Kabupaten Tapsel secara obyektif mengukur kinerja seorang kepala daerah dapat dilihat indikator ekonomi yang didasarkan atau dikeluarkan oleh BPS sebagai lembaga resmi yang angka-angka ini akan mencerminkan kondisi di masyarakat secara agregat. 

Yang menjadi catatan penting, adalah terjadinya pandemi Covid-19 selama 2 tahun menjadi tantangan dalam kepemimpinan pada periode ini.

Adapun anggaran pembangunan direfocusing dimasa itu, 2021 dan 2022, sehingga pemerintah melaksanakan 60 % untuk pengadaan alat kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19. 

''Secara umum dapat dilihat dibeberapa angka sebagai inidikator yang menunjukkan kinerja Pak DP sebagai Bupati Tapsel dapat dikatakan cukup bagus dan berhasil. Indikator utamanya adalah pertumbuhan ekonomi,'' ujarnya. 

Pertumbuhan ekonomi Tapanuli Selatan berada di atas Pertumbuhan Sumatera Utara dan Indonesia, kemiskinan dan pengangguran berhasil ditekan walau belum signifikan. 

Abdi juga menyebut, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM menunjukkan perbaikan dan paling fenomenal adalah angka stunting mengalami penuruan sangat baik. 


Indikator perkembangan Kabupaten Tapsel. (Ist)

Dimana saat ini Tapanuli Selatan menjadi rujukan dalam penanganan stunting di Sumatera Utara dan bahkan Bupati beserta Ketua TP PKK mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN Republik Indonesia atas capaian ini. 

Untuk bidang kesehatan, kata Abdi , menunjukkan perbaikan yang cukup baik, dimana hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator. 

Pertumbuhan Ekonomi di tahun 2019-2023 Kabupaten Tapsel berada pada posisi di atas jika dibandingkan dengan Pertumbuhan Ekonomi Povinsi Sumatera Utara, bahkan di tingkat nasional atau pusat (Indonesia). 

Dimana data BPS menunjukkan sampai pada tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapsel sudah mencapai pada angka 5,1 %, sedangkan laju pertubuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara berada pada angka 5,0 % dan Pusat (Indonesia) sebesar 4,8 %. 

Lalu bagaimana dengan IPM ?. Abdi mengungkapkan dari data secara nasional dan Sumatera Utara untuk IPM di Tapsel itu lebih tinggi, tapi lebih rendah jika dibandingkan ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). 

Jika kita lihat data statistik secara nasional, untuk IPM di Tapsel sampai pada tahun 2023 berada pada angka 74,6 % masih berada diatas IPM Provinsi Sumatera Utara 73.4 % dan Nasional 74,4 %. 

''Ini membuktikan bahwa pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya,'' jelas Abdi Tanjung. 

Selanjutnya, mengenai angka kemiskinan, tingkat pengangguran dan stunting untuk angka kemiskinan kalau kita merujuk kepada data pusat statistik, angka kemiskinan di Kabupaten Tapsel terus mengalami penurunan dari tahun 2019-2023, walaupun sebenarnya terjadi kenaikan angka kemiskinan di tahun 2021 sebesar 8,80 %, tapi kembali mengalami penurunan di tahun 2022 sebesar 8,07 % dan ditahun 2023 sebesar 7,01 %. 

Sedangkan untuk angka pengangguran juga sama, terus mengalami penuruan di Kabupaten Tapsel sampai tahun 2023 sudah mencapai di angka 3,49 %. Dimana tahun sebelumnya 2019 (4,17 %), 2020 (4,42 %), 2021 (4,00 %), dan tahun 2022 (3,65 %). Begitu juga dengan stunting sampai tahun 2023 sudah mengalami penurunan. 


Indikator perkembangan Kabupaten Tapsel. (Ist)

''Ini membuktikan bahwa kinerja Pemkab Tapsel maksimal dan bisa kita katakan berhasil dalam hal penanganan dan mengurangi angka kemiskinan dan tingkat pengangguran serta angka stunting,'' demikian Abdi.

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network