Rusia disebut juga bisa kehilangan investor asing.
"Sanksi akan memaksa Rusia untuk membiayai sendiri lebih banyak aktivitasnya, membatasi investasi di industri dan militer," kata Pakar Perdagangan dan Sanksi di Peterson Institute for International Economics Jeffrey Schott.
Di mana sanksi yang lebih kuat dapat mencakup penghentian akses Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT dan pelarangan langsung investasi di Rusia.
Sehingga, nantinya akan kehilangan akses SWIFT yang mempersulit Rusia dalam melakukan pembayaran ekspor dan impor, dan bahkan dapat mencegah pembayaran kupon obligasi, yang memicu kegagalan teknis.
JPMorgan memproyeksikan sanksi ini akan memotong hingga 3,5 poin persentase dari pertumbuhan PDB pada semester kedua 2022.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait