Duron Pasaribu, selaku Kapten kapal dari Basarnas telah merasakan langsung manfaat dari ALMA. Menurutnya, sejak adanya ALMA dapat menurunkan biaya operasional saat bersandar di Pelabuhan.
“Beban biaya operasional kami turun lebih dari 75%, ini membuat kami sangat terbantu berkat listrik dari PLN selama bersandar di pelabuhan. Selain itu, kapal kami juga mudah perawatannya dan tidak bising.” kata Duron.
Pada kesempatan yang sama, Asisten 2 Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Asahan Oktoni Eryanto menyampaikan apresiasi kepada PLN dan Pelindo atas kepeduliannya terhadap pelaku usaha khususnya di bidang perkapalan di Tanjung Balai Asahan sebagai Kawasan Electrification Port dengan membangun ALMA.
“Energi fosil lama kelamaan pasti akan berkurang, maka dari itu penting sekali dari sekarang kita sudah mulai beralih ke energi listrik. Dengan hadirnya ALMA, make Green modern Port di dermaga Tanjung Balai Asahan akan semakin terwujud,” ujar Oktoni.
Dalam wawancara terpisah, General Manager PLN UID Sumatera Utara Saleh Siswanto menjelaskan bahwa selama ini sektor transportasi laut dan perikanan memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sejalan dengan semangat transisi energi, PLN akan menghadirkan energi bersih bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
“Melalui kolaborasi dengan Pelindo kami menambah titik ALMA di Kawasan Dermaga Tanjung Balai Asahan 1. Melalui ALMA, kita bersama bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari BBM. Di mana emisi karbon yang digunakan listrik sepertiga lebih rendah dari emisi karbon yang dihasilkan oleh BBM,” tutup Saleh.
Dalam kesempatan tersebut, PLN juga meresmikan kawasan yang dinamakan Electrifying Lifestyle Modern Port (ELMO) di area food court. Dimana pada food court tersebut tidak lagi yang menggunakan gas melainkan kompor listrik. PLN juga menyerahkan bantuan kompor listrik kepada pedagang kuliner yang terdapat di kawasan food court tersebut. Tentunya hal ini akan membuat para pelaku bisnis kuliner semakin hemat dan menambah pendapatannya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait