Setelah Perang Dunia II SMG gun hanya digunakan pasukan elite untuk operasi khusus, seperti pembebasan sandera, anti-terorisme, anti-pemberontakan, dan anti-separatisme. Ini sejalan dengan bermunculannya senapan serbu yang lebih modern, canggih, serta bisa dimodifikasi dengan menambahkan bayonet, alat peredam suara, dan sebagainya.
Di Indonesia sejarah SMG bermulai dari Proklamasi Kemerdekaan pada 1945. Pasca-Proklamasi, Indonesia mendapatkan persenjataan yang ditinggalkan musuh yang kalah perang. Di antara senjata itu adalah M 1928 Thompson atau biasa disebut Thommy Gun serta Sten Gun buatan Inggris.
Dalam perkembangannya Indonesia, melalui PT Pindad, memproduksi sendiri SMG seperti PM2-V1 serta PM3.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait