MEDAN, iNewsMedan.id - Eksekusi rumah yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri (PN) Medan mendapat perlawanan dari sang pemilik bernama Dewi Sartika Sinulingga, Senin (9/10/2023). Bangunan yang hendak dieksekusi itu berada di Jalan DI Panjaitan Nomor 147, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.
Dewi Sartika Sinulingga bersama sang keluarga tidak terima rumah yang sudah ditempatinya selama belasan tahun itu dieksekusi oleh PN Medan.
Sebab, mereka mengaku tidak tahu menahu terkait adanya gugatan dan permohonan eksekusi yang dimohonkan oleh Benny.
"Saya tidak tahu menahu terkait gugatan yang dimohonkan Benny. Dan saya juga tidak dilibatkan dalam gugatan tersebut. Padahal saya sudah 12 tahun menempati rumah ini. Bahkan dalam gugatan itu tidak adanya sidang pemeriksaan lapangan, tanpa pemberitahuan apa-apa, tiba-tiba rumah saya ini jatuh ke tangan orang lain, anehkan bin ajaib," ujar Dewi Sartika.
Dewi juga menegaskan sama sekali tidak mempunyai niat untuk melakukan perlawanan kepada petugas yang melakukan eksekusi.
Namun, ia hanya meminta penundaan eksekusi lantaran sedang menempuh upaya hukum dengan melakukan gugatan perlawanan yang telah dilayangkan ke PN Medan.
"Saya hanya minta penundaan, sampai sidang gugatan perlawanan yang kita ajukan selesai. Biar diuji di pengadilan, siapa yang bener siapa dan yang salah," tegasnya.
Meski pemilik rumah beserta keluarga berusaha mempertahankan haknya, petugas juru sita dari PN Medan beserta pihak kepolisian tetap melaksanakan eksekusi.
"Di republik ini, tidak ada keadilan, tidak ada keadilan di republik ini. Saya hanya minta penundaan tapi tidak bisa diberikan, luar biasa negara ini, luar biasa," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan XI, Farhan Nasution membenarkan bahwa Dewi Sartika merupakan warganya dan sudah lama menempati rumah tersebut.
"Semenjak saya menjadi Kepling, Ibu Dewi ini sudah di sini, bahkan dari saya kecil Ibu Dewi sudah menempati rumah ini. Untuk permasalahannya, saya kurang tau," pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait
