“Butuh sinergitas yang saling mendukung satu sama lain agar kita mampu menuntaskan permasalahan ini,” katanya.
Sofyan mengatakan, perlu juga menyosialisasikan secara rutin dan langsung kepada masyarakat terkait bahaya dan pencegahan TB Paru ini.
“Salah satu upaya yang dapat kita lakukan door to door agar pesan tersampaikan langsung kepada masyarakat. Kami harap Dinas Kesehatan Kota Medan mampu merumuskan teknis yang tepat untuk para tenaga medis dan paramedis di setiap fasilitas layanan kesehatan,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Brinda Medan Mansursyah melaporkan penelitian “Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta pada Penjaringan Suspek TB dan Pengobatan TB Paru di Kota Medan” ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai Juni sampai Agustus 2023.
Mansur mengatakan, penelitian kni diharapkan dapat menjadi rekomendai kepada pimpinan daerah dalam pembuatan kebijakan terkait penjaringan eliminasi TB di Kota Medan.
Dia merincikan, tahapan dalam penelitian ini kunjungan ke perangkat daerah terkait untuk menjaring isu prioritas penelitian, rapat koordinasi tim dalam penentuan judul penelitian, proposal penelitan, pengambilan dara ke lapangan, dan seminar hasil.
Editor : Odi Siregar