"Kami pastikan kubis ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke Taiwan," jelasnya.
Lenny mengungkapkan, kubis yang diekspor ke Taiwan harus bebas dari Frankliniella occidentalis (trips dari golongan serangga), Rhyzogliphus echinophus (tugau) dan nematoda Ditylenchus dipsaci sesuai dengan persyaratan negara tujuan.
"Supaya komoditas ekspor kubis asal Sumut ini mampu bersaing di negara tujuan, kami selalu melakukan bimbingan teknis, sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergisitas instansi terkait serta memberikan percepatan layanan karantina," ungkapnya.
Lebih lanjut kata Lenny kubis (Brassica oleracea) yang memiliki manfaat untuk kesehatan, banyak dibudidayakan petani di Kabupaten Karo, Dairi dan Humbang Hasundutan (Humbahas).
"Selain diekspor, Sumut dikenal sebagai lumbung penghasil kubis yang menompang kebutuhan kubis di Indonesia dan rutin dilalulintaskan ke pulau Jawa, Kalimantan hingga Papua," tandas Lenny.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait