General Manager of Trade & Business Development ITFC, Nasser Al-Thekair, pada sambutannya menekankan pentingnya kedua pelatihan tersebut.
“Melalui pelatihan ini, Master Trainer kita akan mendapatkan wawasan yang berharga dan mempelajari teknik praktis untuk meningkatkan praktik pemantauan dan evaluasi mereka, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan hasil bagi petani kopi dan industri secara keseluruhan. Sama pentingnya dengan pengembangan proposal bisnis yang inovatif, baik, dan layak secara finansial," sebut Nasser Al-Thekair.
"Dengan berfokus pada pengembangan proposal bisnis, kami memberdayakan Master Trainer kita untuk berpikir kreatif, mengidentifikasi peluang baru, dan menjalin kemitraan berkelanjutan yang akan berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing industri kopi," terang Nasser Al-Thekair.
Sementara itu, Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Karo, Metehsa Purba menegaskan bahwa saat ini permintaan Kopi Karo mengalami peningkatan yang signifikan karena perkembangan pasar kopi baik di nasional dan global.
Selain itu, sebut Metehsa, kopi Karo mempunyai ciri khas tersendiri karena wilayah Karo yang diapit oleh dua gunung berapi aktif.
"Melalui pelatihan ini, pemerintah Karo mengharapkan adanya peningkatan adopsi GAP dan Pascapanen oleh petani kopi, dan membuka peluang seluas-luasnya bagi pemasaran kopi Indonesia," tutupnya.
Perlu diketahui, melalui program MUG, SCOPI dan ITFC menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung peningkatan produktivitas dan ekspor kopi Indonesia secara berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi para Master Trainer.
Kolaborasi dengan pemangku kepentingan terus diupayakan pada implementasi program MUG untuk memperluas dampak program dan membuka jalan menuju masa depan kopi Indonesia yang menyejahterakan petaninya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait