Tesalonika RM Panggabean, Berawal dari Kegemaran hingga Hasilkan Karya di Usia Muda

Jafar
Tesalonika R.M. Panggabean. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Hobi merupakan kegemaran yang dilakukan tiap orang dikala waktu senggang. Hobi biasanya menjadi aktivitas menyenangkan bagi tiap orang terlebih hobi tersebut dapat mengusir rasa bosan dan kejenuhan kala penatnya menjalani kehidupan. Melalui hobi, kita dapat memanfaatkan waktu dan mengelola potensi diri. 

Hal tersebut sama seperti seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang menjadikan hobi sebagai sarana untuk mengembangkan bakat dan mengisi tiap kekosongan waktu yang kerap dia rasakan. Tesalonika R.M. Panggabean yang akrab disapa Tesa merupakan mahasiswi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang berawal dari hobi dapat menghasilkan karya dan berprestasi. 

Meskipun berlatar belakang pendidikan yang berasal dari kesehatan masyarakat, kemampuannya dalam bidang kepenulisan tak diragukan lagi. Berawal dari hobi menulis cerita, Tesa pun berhasil menghasilkan sebuah tulisan dalam bentuk novel yang berjudul Akhir dari Awal dari penerbit Pame Publishing.

Kemampuannya tersebut sebenarnya berawal dari kegemarannya dalam menulis. Bila kemampuan dan kegemaran terus diasah maka akan mampu menghasilkan karya. Selain itu, menulis dapat menjadi wadah menuangkan segala hal yang tak mampu diucapkan secara langsung.

“Aku suka menulis, karena bagiku menulis bisa menjadi tempat mencurahkan segalanya termasuk menuangkan suasana hati ku dan hal yang tak dapat diungkapkan,” ujar Tesa

Namun, tak jarang beberapa orang belum menemukan bakat yang sesuai. Oleh karena itu, Tesalonika sebagai mahasiswi yang kreatif menyarankan untuk mampu memahami diri sendiri dengan kegiatan yang kita suka dan sering dilakukan. Tak hanya itu, ia yakin bahwa tiap orang punya hobi dan bakat masing-masing jadi untuk mengetahuinya dapat mengikuti perkumpulan atau organisasi yang sepemikiran dengan diri kita sendiri. 

Perempuan yang menjadi Duta Pendidikan Sumatera Utara 2022 ini ternyata gemar menulis sejak berusia 5 tahun. kegemarannya itu berawal dari pertama kali mulai mengetik saat duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) tepatnya menginjak kelas 2. Meskipun, Tesa kecil hanya mampu menulis setengah kertas HVS, dirinya tetap terus berlatih.

Hingga akhirnya kemampuan dan kegemarannya itu yang disertai dengan kegigihan membuahkan hasil. Dirinya pernah meraih juara 3 lomba artikel yang diselenggarakan oleh Kantor Pos Kabupaten Sibolga. Bahkan, ia juga pernah menjadi penulis dan pencipta lagu untuk Matauli XXIV yang dicapainya saat duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Demi kegemarannya tetap tersalurkan, Tesalonika ada menulis beberapa karangan cerita. Namun, terkadang kesibukan lain yang diurus membuat dirinya menemukan kendala hingga kurangnya konsisten lewat bakat dan kegemarannya tersebut. Melihat itu, diirnya berpesan untuk menghasilkan sebuah karya diperlukan konsisten.

“Pesan dari aku agar dapat menghasilkan karya terkhususnya dibidang kepenulisan, yakni harus konsisten. Meskipun sulit, tetapi harus dimiliki.”

Berbicara konsistensi dalam menghasilkan karya, dirinya juga berkaca pada pengalamannya dahulu sebelum menerbitkan novel dan membagikannya untuk menjadi pembelajaran bagi anak muda yang tertarik dengan kepenulisan dan menghasilkan karya.

“Aku ada pembelajaran yang didapat dari konsisten ini berdasarkan pengalaman yang aku miliki. pada saat menerbitkan novel, sebenanrya itu ditulis mulai tahun 2017, tetapi baru dirilis tahun 2021. Hal itu karena sering sekali aku malas untuk merevisi dan memperbaiki novel itu, begitupun dengan karya lainnya. Dari situ aku berkaca, jika kita tidak konsisten dan sering menunda-nunda berkaibat pada karya tersebut tidak kunjung dirilis,” tegasnya.

Melihat tingkat literasi Indonesia berada diposisi 62 dari 70 negara yang dikeluarkan oleh Program for International Student Assessment (PISA) dan tingkat kualitas pendidikan di Medan berada pada peringkat 27 dalam hitungan nasional. Peningkatan tersebut menjadi tugas bagi seluruh khalayak. Hal itu, membuat Tesalonika tergerak untuk menjadi salah satu anak bangsa yang mewujudkannya.

Oleh karena kecintaanya terhadap bidang peningkatan kualitas literasi dan pendidikan, mendorong Tesalonika bergabung di Komunitas Gen Smart Indonesia menjadi Ketua Regional di Medan. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2020 tersebut memberikan ruang generasi milenial untuk berkembang. Termasuk juga Tesa sebagai pemimpin regional Medan berkontribusi melakukan kegiatan positif untuk meningkatkan edukasi di bidang pendidikan bagi khalayak.

Perempuan yang pernah meraih penghargaan perunggu dari Korean International Women Invention Expo tahun 2018 ini berharap agar dirinya tetap mampu berbagi kebaikan lewat kegiatan posiitf yang dilakukannya, termasuk juga lewat tulisannya yang dibaca orang sekitar dapat termotivasi.

“Aku berharap kedepannya dapat menebar hal-hal baik kepada orang sekitar. Sehingga, mereka termotivasi dan sayang kepadaku. Selain itu, kedepannya anak muda lebih peduli dan meningkatkan literasi. Jangan takut untuk memulai, berkaryalah melalui hal yang digemari dan tetap konsisten,” tutup Tesa penuh harap bercampur semangat.

Editor : Odi Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network