JAKARTA, iNewsMedan.id - Jelang Pilpres 2024 nanti, sudah ada 3 nama yang mendeklarasikan sebagai Capres. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Sejak berakhirnya orde baru yang serba tertutup, Indonesia diketahui memasuki era reformasi yang sangat terbuka.
Semua sistem pemilihan kini terbuka, dan memberi kesempatan kepada semua orang untuk maju sebagai presiden.
Sutrisno Pangaribuan. Foto: Dok
Sutrisno Pangaribuan selaku Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) mengungkapkan 8 perbandingan antara Ganjar, Prabowo dan Anies yang maju sebagai Capres.
Berikut perbandingan antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai Capres 2024
1. Ganjar Pranowo berasal dari keluarga 'orang biasa", sederhana, tidak berasal dari kaum ningrat dan darah biru. Ayahnya polisi dengan pangkat rendah, ibunya membuka kedai kelontong dan penjual bensin eceran.
Berbeda dengan Prabowo Subianto, Kakeknya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). Ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo adalah begawan ekonomi Indonesia dan pernah menjabat menteri di masa orde lama dan orde baru.
Sedangkan Anies Baswedan, kakeknya adalah pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan ( AR Baswedan ), pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan RI, anggota BP-KNIP. Ayahnya, Rasyid Baswedan merupakan akademisi yang pernah menjabat wakil rektor UII Yogyakarta.
2. Ganjar Pranowo tidak memiliki dukungan dari konglomerat yang memiliki gurita bisnis di Indonesia. Ganjar Pranowo hanya mengandalkan dukungan dan partisipasi rakyat.
Sementara itu, Prabowo Subianto, memiliki sejumlah bisnis dan ditopang oleh pengusaha besar adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Sedangkan Anies Baswedan didukung penuh oleh pengusaha sekaligus politisi, Jusuf Kalla dan Surya Paloh, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
3. Ganjar Pranowo tidak memiliki ambisi pribadi untuk menjadi presiden. Ia merupakan Gubernur Jawa Tengah periode 2013- 2018 dan Periode 2018-2023. Gubernur latar belakang sipil, yang berhasil mengalahkan gubernur petahana latar belakang militer, Bibit Waluyo di Pilkada Jawa Tengah 2013.
Sementara itu Prabowo Subianto telah berulangkali menunjukkan ambisinya, sejak mengikuti konvensi Capres Partai Golkar 2004, Cawapres Megawati Soekarnoputri 2009, Capres 2014 dan 2019.
Sedangkan Anies Baswedan telah menunjukkan ambisinya untuk menjadi presiden dengan mengikuti konvensi Capres Demokrat 2014.
4. Ganjar Pranowo adalah tokoh politik yang pernah tampil di nasional sebagai Anggota DPR RI namun memilih pulang kampung menjadi tokoh lokal, sebagai Gubernur Jawa Tengah. Jauh dari hiruk pikuk berita nasional.
Sementara itu Prabowo Subianto sejak jadi Danjen Kopasus, Panglima Kostrad, Cawapres, Capres, Ketum Gerindra, hingga jadi Menteri Pertahanan RI selalu ada dalam pusaran nasional.
Sedangkan Anies Baswedan, sejak jadi rektor Universitas Paramadina, Konvensi Partai Demokrat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hingga jadi Menteri Pendidikan dan saat ini Capres Nasdem juga menjadi tokoh nasional.
5. Ganjar Pranowo berani menyatakan sikap yang tegas dengan menolak penggunaan lambang negara, bendera kebangsaan, dan lagu kebangsaan Israel yang direncanakan digunakan di Piala Dunia FIFA U20 di Indonesia.
Sementara itu Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI dan Ketum Gerindra sekaligus Capres Gerindra tidak berani menyatakan sikap apapun.
Sedangkan Anies Baswedan yang sudah menjadi Capres Nasdem memilih bungkam. Keduanya membangun narasi memisahkan olahraga dengan politik. Ganjar Pranowo menjadi pihak yang disalahkan karena FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 FIFA.
6. Ganjar Pranowo lebih sering menggunakan bahasa ibunya, bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan publik.
Sementara itu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pernah tinggal di luar negeri. Keduanya juga selalu menunjukkan kemampuan menggunakan bahasa asing, dan menunjukkan kemampuan bergaul dengan dunia luar.
7. Ganjar Pranowo tidak mampu menggunakan sentimen primordial, politik identitas dalam Pileg maupun Pilkada yang diikutinya.
Sementara itu Prabowo Subianto dalam dua kali Pilpres menggunakannya secara terbuka. Begitu juga dengan Anies Baswedan yang berhasil memenangi Pilkada DKI Jakarta dengan politik identitas dan sentimen primordial.
8. Ganjar Pranowo tidak mampu membiayai pergerakan rekan juang politik, relawan, simpatisan yang mendukungnya sebagai Capres. Relawan Ganjar Pranowo sudah bergerak secara mandiri dan sukarela, bahkan sebelum Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres oleh PDIP.
Sementara relawan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terbentuk subur setelah keduanya diumumkan sebagai Capres.
Melihat 8 perbandingan tersebut, menurut Kornas Ganjar Pranowo adalah Capres yang berasal dari 'orang biasa' ini memiliki banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan 'orang biasa'.
"Ganjar Pranowo mewakili mayoritas rakyat Indonesia sebagai orang biasa," kata Sutrisno Pangaribuan, selaku presidium Kornas.
Hal ini pun akan menjadi kekuatan besar jika Ganjar Pranowo setia kepada rakyat.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait