Penguatan Peran Perempuan di Era Digital 

Ismail
Penguatan Peran Perempuan di Era Digital  (istimewa)

JAKARTA, iNewsMedan.id- Hadirnya era digitalisasi sangat berdampak besar karena masyarakat senantiasa bergantung dengan adanya teknologi. Sehingga, peranan serta tantangan perempuan di era revolusi industri 4.0 sangat penting dan semakin kompleks. 

Direktur Lembaga Pendidikan Terpadu Sekolah An Nismah, Tutik Nurul Jannah Rozin menyatakan  bahwa penguatan peran perempuan di era digital sangat penting. Perempuan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja tetapi juga sangat berperan dalam masyarakat. 

Sehingga, perempuan harus memiliki wawasan yang luas serta bisa menggunakan media digital sebaik-baiknya. Agar dapat memantau hal-hal yang sekiranya bisa berdampak buruk bagi keluarga  terutama anak dan sekitarnya. 

“Sekarang ini, kita tidak bisa lepas dari smartphone. Adanya media digital yang berkembang sangat pesat mengharuskan perempuan tidak hanya memiliki peran domestik saja yakni sebagai ibu rumah tangga akan tetapi, perempuan juga dituntut untuk mampu berperan publik yaitu berperan di luar rumah misalnya perempuan berkarier atau membuat usaha dengan menggunakan media digital,” ucap Tutik dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertema Penguatan Peran Perempuan di Era Digital, Senin (6/3). 

Tutik juga menambahkan agar para perempuan khususnya yang memiliki anak agar membatasi dalam menggunakan smartphone sesuai dengan tumbuh kembangnya, yakni dengan memberikan kebijakan-kebijakan tertentu. 

Sehingga, dapat memonitor anak-anak agar mengurangi dampak-dampak negatif yang ada dan mendapatkan hal-hal yang positif. 

"Selain itu, kita juga harus selalu memproteksi informasi yang ada," ungkapnya. 

Selanjutnya, Pembina Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Rembang, Ning Jannah Aziz menyampaikan bahwa dunia digital memiliki banyak manfaat secara positif yakni mempercepat mendapatkan informasi dan komunikasi, dengan adanya media digital online shop penjualan semakin praktis, efektifitas koordinasi misalnya rapat melalui zoom, kemudian mengasah inovasi dan kreatifitas masyarakat, dan berbagai manfaat positif lainnya. 

“Dengan banyaknya manfaat-manfaat yang ada mengenai teknologi digital. Peran perempuan untuk penguatan di era disrupsi sekarang ini sangatlah penting. Ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu menambah wawasan dan pengetahuan contohnya melalui kelas-kelas online yang ada sesuai dengan keinginan, mengasah skill, pemanfaatan belajar secara daring, pemanfaatan untuk jualan online shop, mengasah kemampuan menulis, mengaji online atau dakwah onlineagar nantinya dapat melawan dakwah yang sifatnya provokatif, serta mendukung karir," tutur Ning Jannah. 

Ning Jannah juga menambahkan perlunya dalam penguatan ketahanan dalam rumah tangga yakni untuk membatasi anak dalam menggunakan gadget, gadget hanya digunakan untuk belajar serta mengasah kreatifitas anak, serta pengembangan online shop untuk menambah pemasukan keluarga. 

"Sehingga, kita sebagai perempuan harus meng-upgrade diri sendiri dengan adanya teknologi dengan cara harus selalu belajar dan harus bijak dalam menggunakan teknologi gunakanlah untuk meningkatkan kapasitas diri, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan," sebutnya. 

“Jangan jadi perempuan gaptek. Agar nantinya dapat mengontrol anak-anak kita,"pesan Ning Jannah dalam webinar kali ini. 

Anggota Komisi I DPR RI, H. Muhamad Arwani Thomafi, memaparkan dalam survey Indeks Literasi Digital Nasional 2021 bahwa sebanyak 56,6% pengguna internet di Indonesia adalah perempuan. 

Artinya perempuan memiliki peluang yang lebih besar daripada laki-laki dalam penguatan peran di era digital. Sehingga, peran perempuan di internet atau media digital harus dimaksimalkan. 

“Peran perempuan di era disrupsi yakni melakukan pengawasan penggunaan gadget untuk anak atau keluarga, meningkatkan pengetahuan, mencegah dalam penyebaran konten negatif, dapat meningkatkan ekonomi keluarga, serta memperluas literasi digital dikalangan perempuan," ungkap Arwani. 

Dalam webinar ini, Arwani juga menyampaikan tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan di era digital yakni banyaknya informasi hoax yang tersebar di digital, banyaknya pemanfaatan digital untuk prostitusi dan pornografi, serta banyaknya penipuan online.

Oleh karena itu, pentingnya perempuan menjadi garda terdepan dalam konten yang tidak pantas minimal di keluarga. 

“Kunci dari ini semua adalah bagaimana perempuan harus memulai dengan menciptakan ruang digital yang kuat dengan meningkatkan literasi digital. Sehingga membentuk komunitas digital yang sehat serta mampu memaksimalkan peluang yang ada. Karena perempuan merupakan kunci digital yang sehat,"pungkas Arwani.

 

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network