Ridwan Kamil: Indonesia Berpotensi Jadi Negara Pengekspor Abadi Energi Baru Terbarukan

Ismail
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat berkunjung ke Medan

"2050 kan sudah digunakan atau 2060. Di mana semuanya harus jadi, masih ada waktu sekitar 30 tahun," imbuhnya. 

Saat ditanya apa target di 2023, Kang Emil mengatakan pihaknya akan memperbanyak keadilan sosial. Karena, dari amatan mereka, banyak daerah yang belum mendapatkan hak 10 persen dari keuntungan. 

"Banyak daerah yang harusnya dapat hak 10 persen dari keuntungan minyak dan gas bumi. Tapi belum semua mendapatkan. Baru Jawa Barat, Kalimantan Timur, Lampung. Lagi dibereskan, tugas saya memastikan semua daerah mendapat hak 10 persen," tegasnya. 

Selain itu, soal hilirisasi komoditas dan industri juga menjadi fokus mereka. Seperti apa yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk menjaga ekonomi di rata-rata 5 persen. 

"Jadi nikelnya jangan di ekspor, batubaranya. Tapi semua dalam bentuk nilai tambah sudah jadi baterai listrik baru dijual, sudah jadi barang. Jadi hilirisasi industri ini salah satu strategi dalam 10 tahun yang akan melompat kan nilai volume penjualan," terangnya. 

"Sehingga, ketimbang membeli barang mentah, itu investor dipaksa membuka smelter atau pabrik-pabrik yang mengikat komoditas menjadi barang industri," pungkas Kang Emil.

Editor : Ismail

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network