"Selanjutnya P2 yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin-turunnya indeks ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin, atau dengan kata lain penyebaran pengeluaran semakin baik atau merata," ungkapnya.
Adapun beberapa faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Utara pada periode Maret 2022-September 2022 antara lain perekonomian triwulan III/2022 tumbuh sebesar 4,97 persen (y-on-y) atau lebih tinggi daripada triwulan I/2022 (3,95 persen) (y-on-y).
Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 6,16 persen atau turun sebesar 0,17 persen poin dibandingkan Agustus 2021 (6,33 persen). Jumlah Pekerja Formal Agustus 2022 juga meningkat sebesar 2,97 persen dibandingkan Agustus 2022.
Kemudian membaiknya kondisi ketenagakerjaan yang juga tercermin dari peningkatan proporsi pekerja penuh. Tren pekerja penuh (bekerja ≥ 35 jam/minggu) meningkat dari 63,11 persen pada Agustus 2021 menjadi 68,92 persen pada Agustus 2022. Selanjutnya, Nilai Tukar Petani (NTP) September 2022 sebesar 119,33 yang mengindikasikan daya beli petani di perdesaan pada September 2022 cukup kuat, masih di atas angka 100, walaupun tidak setinggi kondisi Maret 2022 (128,65).
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait