Vellin menuturkan, adapun agenda lainnya yaitu belajar huruf braille, melatih ingatan, belajar simbol, bercerita, serta melakukan jurnal. Kegiatan-kegiatan yang ada dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas anak untuk mengikutinya. Pada kegiatan belajar simbol dilakukan pada anak nonverbal untuk pengenalan barang dengan cara meraba dengan itu sensitiftas mereka dapat terlatih.
"Pada saat selesai agenda makan siang, anak-anak tidak lepas dari tanggung jawab mencuci piring serta membereskan alat makan masing-masing dengan itu dapat menumbuhkan jiwa kedisplinan pada anak," tuturnya.
Adapun jurnal yaitu dilakukan setiap akhir kegiatan. Agenda ini adalah menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan seharian di sekolah serta apa saja yang telah dilalui dan dirasakan oleh sang anak dengan itu maka anak dapat melatih ingatannya, melatih berbicara, serta berekspresi, juga tidak lepas bagaimana anak merasakan dari lingkungan sekitarnya.
"Dari PKL 2 ini di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru Kota Medan memberikan pengalaman baru dan membuka wawasan dari bagaimana anak-anak di sana walaupun memiliki kekurangan namun bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa. Saya berharap untuk anak-anak serta para pendamping di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru untuk tetap semangat dalam menginspirasi," tandas Vellin.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait