JAKARTA, iNewsMedan.id - Seorang mantan bandar narkoba berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi pengusaha lakban yang sukses. Meski dari latar belakang keluarga kurang mampu.
Pemuda inspiratif tersebut bernama Baihaki. Pria asal Purwerejo itu pendiri dan CEO PT Triraksa Jaya Mandiri atau ButuhLakban.com yang berkantor di Tangerang. Perjalanannya mencapai kesuksesan cukup berliku.
Dia yang telah menjadi yatim sejak kelas 5 SD ini, memutuskan merantau ke Jakarta dengan hanya bermodalkan ijazah SMA setelah menamatkan pendidikan SMA pada 1999.
Di Jakarta, Baihaki sempat menjajal berbagai profesi, mulai dari jualan martabak, kacang bawang, jualan oli, sepatu, seprai. Bahkan dia juga pernah membantu jualan kaki lima, menjadi pengamen, tukang bangunan hingga bandar narkoba.
"Saat pulang ke Purworejo, ketahuan ibu. Ibu saya nangis dan akhirnya saya berhenti tidak lagi (jadi bandar narkoba) sampai sekarang," katanya, dikutip dari Youtube PecahTelur.
Baihaki pun memiliki cita-citanya ingin punya usaha sendiri. Sampai akhirnya dia bertemu temannya yang memiliki pabrik lakban dan ditawarkan untuk berjualan lakban.
"Saya pikir lakban ini remeh temeh, tapi sangat dibutuhkan oleh industri. Saya sudah timang-timang waktu itu antara sepatu sama lakban, karena kebetulan di sini sentranya UKM sepatu lokal, saya coba riset, saya coba keliling, akhirnya saya jualan lakban saja," ujarnya.
Alasannya memilih bisnis lakban karena yang paling mudah dilakukan dengan latar belakang pendidikannya. Pasalnya, jika masuk industri dan ada komplain tidak akan terlalu berat. Selain itu, lakban, menurutnya, juga lebih ke arah support product, bukan main product.
"Di satu titik, saya sudah berpikir, kalau saya jualan lakban saja tidak bisa, saya mau jualan apa lagi?" ucap Baihaki.
Dia menambahkan, sebelum berjualan lakban pernah tertipu. Bahkan, ada orang yang tidak membayar hingga Rp80 juta. Berkaca dari pengalaman tersebut, dia berpikir bagaimana caranya memiliki produk yang setidaknya aman meski tidak besar.
"Ide mendirikan Butuhlakban.com bersama sahabat sekampung halaman saya, Fauzan, ini berawal dari pengalaman saya melihat peluang market industri dan produk online, di mana setiap pengemasannya membutuhkan isolasi dan lakban, dan saya juga ada pengalaman sebagai direct selling," ujar dia.
Setelah resign pada pertengahan 2019, dia pun fokus untuk mengembangkan usahanya. Untuk penamaan brand Butuhlakban.com, ternyata kata Butuh sendiri berasal dari nama Kecamatan Butuh di Kabupaten Purworejo, tempat asal Baihaki dan Co Founder dan CMO ButuhLakban Fauzan Awaludin. Selain itu, juga sering diucapkan dalam keseharian masyarakat yang artinya memerlukan.
Baihaki menjalankan bisnisnya dengan berbekal pengalaman direct selling yang dimilikinya. Dia menawarakan produknya dari pabrik ke pabrik. Pertama kali mencoba, dia menawarkan 10 lakban, dan yang berhasil hanya dua.
"Dalam upaya penawaran ini, saya seringkali hanya berkesempatan menemui security perusahaan, banyak sekali terjadi penolakan dari perusahaan-perusahaan. Namun saya tidak mudah menyerah dan tetap optimis, yakin dalam menjalankan usaha. Sebagai sales, harus terbiasa menerima penolakan," tuturnya.
ButuhLakban kini menjadi suplier industri, UMKM, juga retail. Baihaki sudah memasarkan produknya hingga ke sejumlah wilayan Indonesia, Jawa, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua. Ke depan, dia berharap bisa menjadi perusahaan skala nasional dan menembus pasar ekspor. Selain itu, juga membantu merekrut karyawan dari desanya.
"Kami berharap bisa kami scale up, sustainable, profitable, dan growth dengan hadirnya investor yg tertarik dengan ide kami, orang SMA, orang desa," ucap Baihaki.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kisah Mantan Bandar Narkoba Sukses Jadi Pengusaha Lakban
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait