Donald Trump Umumkan Pencalonan Diri sebagai Presiden AS: Kita Akan Menjadi Bangsa yang Besar Lagi

Rahman Asmardika
Donald Trump. (Foto: Reuters)

PALM BEACH, iNewsMedan.id - Donald Trump mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat untuk pemilihan tahun 2024 mendatang. Diduga, pengumuman itu disampaikan guna mencegah adanya saingan dari Partai Republik.

Mencari kemungkinan tanding ulang dengan Presiden Demokrat Joe Biden, Trump membuat pengumumannya di perkebunan Mar-a-Lago miliknya di Florida seminggu setelah pemilihan paruh waktu di mana Partai Republik gagal memenangkan kursi sebanyak yang mereka harapkan di Kongres.

Dalam pidato yang berlangsung lebih dari satu jam dan disiarkan langsung di televisi AS, Trump berbicara kepada ratusan pendukungnya di sebuah ballroom yang didekorasi dengan beberapa lampu gantung dan dilapisi dengan puluhan bendera Amerika.

"Untuk membuat Amerika hebat lagi, malam ini saya mengumumkan pencalonan saya sebagai presiden Amerika Serikat," kata Trump kepada kerumunan yang bersorak-sorai, termasuk anggota keluarga, donor, dan mantan staf. Selasa, (15/11/2022).

Sebelumnya pada hari itu, para pembantu mengajukan dokumen ke Komisi Pemilihan Federal AS yang membentuk sebuah komite yang disebut "Donald J. Trump untuk Presiden 2024."

Trump melancarkan kritik terhadap kepresidenan Biden dan tinjauan atas apa yang dikatakan Trump sebagai pencapaian kebijakan pada masanya sendiri sebagai presiden.

"Dua tahun lalu kita adalah bangsa yang besar dan sebentar lagi kita akan menjadi bangsa yang besar lagi," katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Trump kembali mengumandangkan tema-tema yang telah lama dijadikan agendanya, mencela para migran dan menggambarkan kota-kota Amerika seperti dalam cengkeraman gelombang kejahatan yang telah membuat mereka menjadi "kolam pembuangan darah".

Dia mengatakan akan mendorong hukuman mati bagi pengedar narkoba dan batas waktu bagi anggota parlemen dan mempekerjakan kembali anggota militer yang telah diberhentikan karena menolak mendapatkan vaksin Covid-19.

Masa jabatan tunggal Trump, dari 2017-2021, sebagai presiden menjadi salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah AS. Trump menerapkan pemotongan pajak, memberlakukan pembatasan imigrasi dan mengatur pergeseran ke kanan dari peradilan federal, termasuk Mahkamah Agung. Dia mengasingkan sekutu AS di luar negeri, meninggalkan perjanjian internasional tentang perdagangan dan perubahan iklim, dan memuji para pemimpin otoriter di luar negeri, termasuk Putin.

DPR yang dipimpin Demokrat memakzulkannya pada 2019 atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres setelah dia menekan pemimpin Ukraina untuk menyelidiki Biden dan putranya atas tuduhan korupsi yang tidak berdasar. Senat membebaskannya, berkat dukungan Republik.
Trump kembali dimakzulkan seminggu sebelum dia meninggalkan jabatannya, kali ini karena menghasut pemberontakan. Dia dibebaskan oleh Senat setelah meninggalkan jabatannya, sekali lagi berkat senator Republik.

Editor : Odi Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network