MEDAN, iNewsMedan.id - Tekanan pada pasar keuangan domestik diperkirakan akan mereda selama seminggu kedepan. Di mana, sejak Bank Indoneisa (BI) menetapkan besaran bunga acuan yang naik di pekan sebelumnya telah membuat (Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sangat tajam.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, penguatan IHSG selama sepekan kedepan diyakini akan sangat terbatas. Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin, menyisahkan kemungkinan bahwa Rupiah bisa saja kembali mencoba menguat mendekati kisaran 15.500 per US dolar.
"Awal pekan, data pertumbuhan ekonomi China akan menjadi data pembuka, dimana China diperkirakan ekonominya tumbuh 3.4 persen setelah sebelumnya tumbuh 0.4 persen. Data tersebut berpeluang mendorong penguatan kinerja bursa di kawasan Asia. Selanjutnya akan ada data kepercayaan konsumen AS yang mengalami penurunan, namun diyakini tidak akan banyak berpengaruh pada pasar keuangan domestik," katanya di Medan, Senin (24/10/2022).
Gunawan menjelaskan, ada beberapa data serta agenda ekonomi besar di pertengahan pekan ini. Salah satunya, kenaikan bunga acuan Bank Sentral Eropa(diperkriakan naik), Pesanan barang tahan lama di AS yang diperkirakan membaik, serta data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang diperkirakan kembali ke jalur positif setelah sebelumnya pertumbuhan ekonomi AS -0.6 persen.
Selanjutnya, di akhir pekan mendatang, German juga akan merilis pertumbuhan ekonomi, yang nantinya diproyeksikan akan mengalami perlambatan. Jadi selama sepekan nanti, IHSG memiliki peluang untuk menguat meskipun rawan koreksi menjelang akhir pekan. Sementara Rupiah berpeluang untuk bergerak stabil dengan kemungkinan penguatan dalam rentang angka yang cukup besar menuju 15.500 per US Dolar.
"Potensi koreksi pada IHSG akan lebih banyak dipicu oleh faktor teknikal serta beberapa yang mempengaruhi seperti pergerakan harga minyak mentah dunia yang berpeluang untuk naik. Sementara itu kinerja bursa di kawasan Asia tidak akan begitu signifkan memberikan pengaruh pada IHSG," jelasnya.
Disisi lain, harga emas yang di akhir pekan kemarin sedikit mengalami pelemahan, diperkirakan akan tetap bergerak dala rentang $1.635 hingga $1.670 per US Dolarnya. Emas belum menemukan momentum yang kuat untuk melanjutkan tren penguatan seiring sikap hawkish yang ditunjukan oleh sejumlah bank sentral di dunia khususnya di AS.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait