MEDAN, iNewsMedan. id - Ajang pameran kendaraan bermotor GIIAS 2022 di Kota Medan selalu menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Namun, saat kni tren suku bunga bergerak naik seiring dengan kenaikan bunga acuan Bank Sentral Indonesia. Kenaikan beban bunga acuan tersebut tentunya akan membuat minat masyarakat untuk membeli kendaraan berpeluang turun.
Menurut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin, kinerja ekonomi makro wilayah Sumut juga tengah dalam situasi dibayangi ancaman resesi ekonomi global. Pasalnya, tulang punggung ekonomi Sumut dari komoditas sawit pun terancam menurun kinerjanya seiring dengan dampak resesi global yang dapat membuat permintaan komoditas dari Sumut serta harganya mengalami penurunan.
"Bahkan, kinerja ekonomi makro wilayah Sumut juga tengah dalam situasi yang dibayangi ancaman resesi ekonomi global. Tulang punggung ekonomi Sumut dari komoditas sawit terancam menurun kinerjanya seiring dengan dampak resesi global yang bisa membuat permintaan komoditas dari Sumut serta harganya mengalami penurunan," katanya di Medan, Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut, untuk tren laju tekanan inflasi global juga tengah memburuk. Meskipun Sumut inflasinya masih membukukan kinerja yang bisa lebih baik dibandingkan dengan wilayah nasional pada umumnya. Tetapi inflasi telah menggerus daya beli masyarakat diwilayah ini. Sebab, saat inflasi naik tinggi, dan tidak dibarengi dengan perbaikan pendapatan, maka masyarakat akan mengerem belanjanya.
"Salah satu belanja yang akan dikurangi adalah belanja mobil. Sehingga saya berkesimpulan potensi koreksi pada penjualan kendaraan bermotor akan terjadi di tahun ni dan tahun depan. Terlebih jika membandingkan posisi penjualan mobil sebelum masa pandemi. Jika membandingkan dengan masa pandemi, saya tetap berkesimpulan bahwa tren belanja kendaraan masyarakat akan terganggu," jelasnya.
Gunawan menuturkan, karena penjualan kendaraan selama pandemi juga terbantu oleh kebijakan pemerintah yang memberikan keringan pajak untuk membeli kendaraan. Jika berharap pada penjualan mobil listrik, memang ada geliat masyarakat untuk berubah ke kendaraan listrik. Meskipun infrastrukturnya sendiri belum siap, namun animo masyarakat yang tinggi ini akan membuat penjualan kendaraan listrik ini diproyeksikan naik tajam.
"Saya menyarankan bagi masyarakat yang berminat untuk membeli mobil, sebaiknya mencari pembiayaan yang memberikan beban bunga tetap dan lebih gampang diukur nantinya. Jangan bunga mengambang yang akan berubah sesuai dengan besaran bunga acuan nantinya," ujarnya.
Tetapi sebaiknya memang dihitung-hitung dulu. Harus jeli dan mendetail hitungannya. Salah satu pembiayaan yang tidak berubah bebannya itu adalah pembiayaan syariah. Yang umumnya menggunakan akad Al Ijarah. Namun, sekali lagi tetap diperhitungkan dengan matang. Akan lebih baik lagi membeli dengan uang kontan, karena akan menyelamatkan kita dari masalah akibat ketidakpastian ekonomi di masa yang akan datang.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohanes Nangoi menjelaskan, industri otomotif di Indonesia terus menunjukkan pergerakan yang positif, dan GAIKINDO terus mendorong pertumbuhan serta pencapaiannya lewat penyelenggaraan pameran GIIAS The Series di berbagai daerah, termasuk di Sumut.
"Lewat GIIAS The Series ini, GAIKINDO memiliki misi menunjukkan prestasi industri otomotif Indonesia, sekaligus menjadi dorongan untuk pertumbuhan industri otomotif khususnya di Sumut," ujar dia.
Yohanes menambahkan, GIIAS Medan 2022 memamerkan kendaraan masa depan dengan teknologi terkini untuk masyarakat Sumut, termasuk teknologi kendaraan listrik dari merek-merek besar industri otomotif global.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait