Tekanan Pasar Berlanjut, Ekspor Karet Sumatera Utara Kembali Anjlok 

Isnaini Kharisma
Tekanan pasar berlanjut, ekspor karet di Sumatera Utara kembali anjlok. (Foto: istimewa).

Dalam sejarahnya, ITRC (International Tripartite Rubber Council) telah enam kali melakukan pengendalian harga. Pengendalian yang ke-enam melalui skema AETS (Agreed Export Tonnage Scheme) atau pembatasan eskpor dilakukan pada April s/d Juli 2019.

Fenomena Sunset Indutri Karet Remah (Crumb Rubber) di Indonesian Industri pengolahan karet remah di Indonesia 5 tahun belakangan ini semakin sulit berkembang, khususnya di Sumatera Utara. 

"Fenomena sunset industri di crumb rubber sudah mulai terlihat, diantaranya dapat dilihat dari luas kebun karet yang terus menurun, permintaan dunia yang cenderung berkurang. Sementara itu konsumsi dunia terus meningkat. Menurut ANRPC (Association of Natural Rubber Producing Countries) bahwa pertumbuhan konsumsi karet alam pada 2022 diperkirakan 3,7 persen," jelas Edy.



Editor : Jafar Sembiring

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network