TAPUT, iNewsMedan.id- Sopir angkutan kota (Angkot) di Tapanuli Utara menggelar aksi mogok sebagai bentuk protes kenaikan harga BBM. Aksi ini mereka lakukan sejak Senin (5/9) hingga hari ini, Selasa (6/9).
Para sopir mendesak pemerintah untuk segera membuat surat keputusan penyesuaian tarif ongkos angkutan kota dan angkutan desa di wilayah Taput sebagai dampak kenaikan BBM.
Menyikapi aksi mogok para sopir angkot ini, Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi mengaku pihaknya sudah mewanti-wanti munculnya aksi di tengah masyarakat. Sehingga seluruh personil telah diperintahkan untuk mengedepankan sisi persuasif, komunikasi aktif, hingga kesiapan personil dalam menampung keluhan yang disampaikan masyarakat.
"Saat terjadinya aksi mogok, personil Polres Taput langsung bertemu dengan para pengemudi dan menampung keluhan para pengemudi," ucap AKBP Johanson dalam keterangan tertulisnya.
Dengan saran dan masukan dari pihak kepolisian kepada pengemudi aksi mogok dengan cepat terkendali sehingga aktifitas pengangkutan pun bisa berjalan normal kembali.
"Bahkan di saat negosiasi di lapangan, sejumlah kenderaan dinas milik Polres Taput pun menerjunkan bus, truk dan kendaraan dinas lainnya untuk mengangkut para pelajar ke sekolah masing-masing agar aktifitas warga tidak terhalang khususnya bagi anak-anak sekolah," beber Kapolres.
Dengan tindakan negosiasi yang dilakukan petugas Kepolisian di lapangan, masyarakat memberikan dukungan dan apresiasi kepada Polres Taput.
"Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Polres Taput atas sikap dan tindakannya yang mampu menampung aspirasi dari pengemudi yang sempat melakukan aksi mogok," ucap Sipoholon TH, salah seorang warga.
Editor : Ismail
Artikel Terkait