MEDAN, iNews.id- Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mendukung program transformasi digital health yang saat ini tengah digaungkan Menteri Kesehatan RI. IAKMI menilai program ini akan meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Ini disampaikan Sekretaris Pengurus Pusat (PP) IAKMI, Husein Habsyi dalam Workshop "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Pencegahan Stunting" yang digelar IAKMI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Medan, Kamis (21/7).
"Kita sejalan mendukung kebijakan yang dilontarkan Menteri Kesehatan, bahwa saat ini perlu dilakukan transformasi kesehatan. Ada 6 pilar salah satunya pilar ke enam ini bagaimana transformasi tentang teknologi kesehatan," sebut Husein.
Husein menyebutkan tenaga kesehatan harus mulai memamahami penggunaan teknologi kesehatan digital (Digital Health) ini. Sebab dengan memanfaatkan teknologi kesehatan digital, akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
"Indonesia yang geografisnya cukup luas dengan kecepatan teknologi, informasi yang dimanfaatkan akan semakin banyak, layanan kesehatan di pedalaman pun akan menerima informasi terbaru. Dengan teknologi kesehatan itu bisa mempercepat layanan- layanan kesehatan di puskemas. Misalnya tentang alur layanan, medical record pasien. Dengan teknologi itu bisa lebih efisien sehingga tidaka perlu harus lama, mahal, tidak perlu harus ngantri," beber Husein.
Lanjut Husein, worksop "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Pencegahan Stunting" ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada tenaga kesehatan akan pentingnya teknologi kesehatan. Harapannya, workshop akan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan untuk menguasai teknologi di bidang kesehatan.
"Jadi setelah pertemuan ini mereka semakin rajin mencari-cari sumber informasi yang bisa meningkatkan kemampuan mereka. Harapannya seluruh peserta, mereka menyadari tetang pentingnya manfaat teknologi digital kesehatan, kemudian mereka akan membangun jaringan-jaringan serta mempererat hubungan antar institusi layanan kesehatan di Kota Medan," terang Husein.
Sementara Ketua Divisi Registrasi Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) Sulistiono mengatakan keberadaan teknologi kesehatan akan menghapus sekat-sekat demografi. Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan di daerah terpencil sekali pun akan bisa dilayani dengan adanya teknologi kesehatan digital ini.
"Dengan adanya digitalisasi menghapus sekat-sekat demografi karena dengan digitalisasi, sekarang Papua tidak lagi nomor paling bawah. Jadi artinya Papua itu dengan digitalisasi mampu mencuat di tengah (layanan kesehatan) dia sekarang," sebutnya.
Selain itu lanjut Sulistiono, praktek digitalisasi yang paling nyata adalah sertifikasi Surat Tanda Registrasi (STR) tenaga kesehatan.
"Dulu manual harus ke Jakarta, sekarang bikin di rumah tinggal klik aja jadi STR, itu implementasinya," ujar Sulistiono.
Ketua IAKMI Sumut, Destanul Aulia memaparkan tema "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Pencegahan Stunting" diambil lantaran saat ini kasus stunting menjadi salah satu prioritas utama di Kota Medan.
"Salah satu cara pencegahannya dengan melalui transformasi digital health ini. Dalam workshop ini kita akan berikan pengetahuan kepada para tenaga kesehatan di Puskesmas terkait penggunaan media sosial seperti YouTue, Instagram, Facebook untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan mengetahui info pelayanan dan program kesehatan di Puskesmas,"pungkas Destanul.
Editor : Ismail
Artikel Terkait