JAKARTA, iNews.id - Indonesia telah dipimpin oleh 7 orang presiden hingga saat ini. Nah, artikel ini akan membahas latar belakang pendidikan dan tempat kuliah para presiden tersebut.
Tapi, Apakah kamu penasaran seperti apa kampus tempat menimba ilmu para presiden di Indonesia? Berikut daftar kampus para presiden Indonesia.
Kampus Para Presiden Indonesia
Soekarno - ITB
Presiden pertama Indonesia Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Ia mengenyam pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS), setelah lulus dari Europeesche Lagere School (ELS).
Semasa sekolah di HBS di Surabaya ini, Soekarno tinggal di rumah HOS Cokroaminoto, tokoh nasional pendiri Syarikat Islam. Lalu, ia memutuskan melanjutkan kuliah ke Technische Hoogeschool atau yang kini disebut Institut Teknologi Bandung (ITB).
Di kampus ini, Soekarno mengambil jurusan teknik sipil. Soekarno, yang populer dengan panggilan Bung Karno, diberitakan tamat kuliah dari ITB pada tahun 1926. Ia diwisuda pada 3 Juli 1926, bersama delapan insinyur lainnya.
Soeharto - KNIL
Presiden ke-2 Indonesia, yakni Soeharto memiliki riwayat pendidikan di beberapa tempat. Hal ini lantaran orang tuanya sering berpindah tugas.
Semula, Soeharto bersekolah di SD Puluhan, Godean, lalu pindah ke SD Pedes, Bantul. Kemudian, ia pindah lagi ke Wonogiri.
Saat duduk di bangku menengah pertama, Soeharto bersekolah di SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Namun, pendidikannya sempat terhambat karena kondisi ekonomi sehingga tidak dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.
Mendapat kenyataan tersebut, pria kelahiran 8 Juni 1921 ini ternyata tidak patah semangat. Ia pun mendaftar sebagai anggota tentara Kerajaan Belanda, yakni Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) pada 1940 namun sekolah tersebut tidak setara dengan perguruan tinggi.
Ia sempat pula mengikuti Sekolah Kader di Gombong dan SSKAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) di Bandung pada 1959 -1960.
BJ Habibie - ITB, RWTH Aachen University
Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie dikenal sebagai presiden yang kaya akan prestasi. Kecerdasannya mengantarkan ia menemukan solusi atas permasalahan di dunia penerbangan sehingga ia mendapat julukan Mr. Crack.
Pria yang lahir di Parepare pada 25 Juni 1936 ini telah menunjukkan kepandaiannya di bidang matematika sejak duduk di bangku sekolah. Selepas SMA di Bandung pada 1954, ia melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB), di bidang teknik.
Baru sebentar menimba ilmu di sana, Habibie pindah kuliah ke Jerman. Ia menempuh pendidikan di RWTH (Rheinisch Westfälische Technische Hochschule) Aachen University di Jerman.
Di sana, Habibie mengambil pendidikan aeronautika dan astronautika dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang. Ia memperoleh gelar Diploma Ingenieur pada 1960. Kemudian, pada 1965, Habibie meraih gelar Doktor Ingenieur dengan predikat terbaik summa cum laude.
Abdurrahman Wahid - Universitas Al Azhar Mesir dan Baghdad University
Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid, atau yang kerap disapa Gus Dur, merupakan presiden yang memiliki latar belakang pendidikan formal Islam. Gus Dur lahir di Jombang, 7 September 1940.
Setelah menamatkan SMP, ia menimba ilmu di Pesantren Tegalrejo di Magelang, lalu ke Pesantren Tambakberas di Jombang. Selepas itu, Gus Dur memperoleh beasiswa dari Kementerian Agama untuk melanjutkan pendidikan di Al-Azhar University, Kairo, tahun 1964.
Saat itu, Gus Dur menetapkan jurusan Studi Islam sebagai pilihannya. Gus Dur kemudian pindah kampus. dengan melanjutkan studi ke Irak, tepatnya di Baghdad University. Pada tahun 1970, Gus Dur berhasil meraih gelar sarjana Sastra Arab.
Megawati Soekarno Putri - Unpad dan UI
Megawati Soekarno Putri merupakan putri Presiden Soekarno dan menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia. Presiden RI ke-5 ini bersekolah di Perguruan Cikini Jakarta, sejak SD hingga SMA.
Setelah lulus SMA, Megawati meneruskan pendidikan di Universitas Padjadjaran (Unpad), tepatnya di jurusan pertanian. Namun, status mahasiswa ia rasakan hanya dari 1965 sampai 1967
Ia tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena kondisi sosial politik saat itu. Namun di tahun 1970, Megawati kembali duduk di bangku kuliah dengan menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI) jurusan psikologi.
Sayang, lagi-lagi perempuan kelahiran Yogyakarta ini tak bisa merampungkan pendidikannya. Di antara alasannya karena sang ayah meninggal dunia.
Susilo Bambang Yudhoyono - AKABRI, IPB, dll
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu presiden yang berasal dari kalangan militer. Ia memiliki riwayat pendidikan yang cukup panjang.
Pria kelahiran Pacitan pada 9 September 1949 ini menempuh pendidikan di dalam dan luar negeri.
Namun, setelah lulus SMA, SBY memutuskan masuk Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri).
Setelah itu, ia meneruskan pendidikan ke Amerika Serikat, yaitu di Airborne and Ranger Course, Fort Benning, AS, pada 1976. Selain di Amerika Serikat, SBY juga memperkaya pengetahuan militernya di Panama, Belgia, dan Jerman.
SBY pun kembali ke Tanah Air untuk meneruskan pendidikan militer di Indonesia. Presiden Indonesia ke-6 ini juga menimba ilmu di luar bidang militer karena ia tercatat sebagai lulusan Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS.
Di tahun 2004, SBY juga berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Joko Widodo - UGM
Joko Widodo (Jokowi) merupakan Presiden Indonesia ke-7. Ia menjabat sebagai presiden dalam dua periode sejak tahun 2014.
Pria yang lahir di Surakarta (Solo) ini mengenyam pendidikan di SDN 112 Tirtoyoso, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Surakarta hingga SMAN 6 Surakarta.
Selepas SMA, Jokowi merantau ke Yogyakarta karena diterima sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM), jurusan kehutanan. Saat kuliah, ia diketahui aktif di kegiatan kemahasiswaan.
Jokowi tergabung sebagai Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama. Pada 1985, Jokowi berhasil lulus dan meraih gelar Sarjana Ilmu Kehutanan. Dengan latar belakang pendidikannya, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait