JAKARTA, iNews.id - Profesi arsitek menjadi salah satu yang paling diminati masyarakat. Sebab, banyak yang menilai gajinya bisa sangat besar dengan profesi lainnya.
Namun profesi ini membutuhkan keahlian khusus, di mana seorang arsitek juga memerlukan lisensi. Seperti diketahui, arsitek adalah perencana rancangan bangunan, yang juga melakukan pengawasan terhadap konstruksi serta mendesain bangunan untuk memperindah estetikanya.
Nah, jika membahas gaji, ada beberapa faktor yang mempengarhi besarnya gaji seorang arsitek, mulai dari pendidikan, pengalaman, portofolio, perusahaan tempat dia bekerja, jenis proyek, dan lain sebagainya.
Dikutip dari Lifepal, untuk arsitek pemula atau fresh graduate, biasanya digaji sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR) wilayahnya. Namun jika sudah memiliki pengalaman, gajinya lebih besar.
Misal, jika memiliki pengalaman satu atau dua tahun akan digaji sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta sebulan. Sedangkan arsitek senior dan sudah memiliki jabatan sekelas manajer hingga direktur, kisaran gaji yang diterima sekitar Rp15 juta hingga Rp50 juta per bulan.
Namun bagi arsitek yang sudah terkenal, tidak menutup kemungkinan akan digaji jauh lebih besar lagi. Bahkan, karyanya bisa dihargai hingga ratusan juta per proyek lho.
Mengutip YouTube Cari Kuliah TV, untuk arsitek yang sudah sangat berpengalaman atau direktur di sebuah perusahaan developer besar atau ternama, gajinya bisa mencapai Rp100 juta, bahkan lebih setiap bulannya. Namun, untuk mencapai gaji tersebut dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sampai pada posisi itu.
Nominal gaji tersebut bukan besaran yang pasti, karena gaji seorang arsitek akan sangat bergantung pada beberapa hal seperti yang disebutkan sebelumnya, serta apa yang sudah dilakukan di dunia arsitektur. Itu semua bisa sangat memepengaruhi penghasilannya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait