MEDAN, iNews.id - Camat Medan Kota T. Chairuniza langsung bergerak cepat meninjau warganya yang didiagnosis stunting atau gizi buruk. Hal tersebut dilakukannya untuk mencegah penurunan kasus stunting dan gizi buruk sesuai arahan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
T. Chairuniza mengatakan bahwa ada dua warga yang berada di Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota yang didiagnosis stunting dan gizi buruk.
"Adanya laporan itu, kami bersama dengan Lurah Teladan Timur Surya Setia Harahap, Ketua TP PKK Kecamatan Medan Kota dan Ketua TP PKK Kelurahan Teladan Timur melakukan kunjungan ke rumah keluarga yang memiliki bayi yang didiagnosis Stunting dan Gizi Buruk yang berada di Jalan Aman II dan Jalan Jati II Kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota," kata T. Chairuniza, Jumat (3/6/2022).
Setiba di rumah itu, kata Camat Medan Kota tersebut mereka langsung melakukan pengukuran tinggi dan berat badan bayi dan melihat kondisi rumah orang tua bayi.
"Adapun bayi yang didiagnosis stunting dan gizi buruk adalah Jasfin berusia 18 bulan dan Muhammad Husain berusia 8 bulan," ucapnya.
"Kami juga memberikan makanan tambahan kepada Bayi yang didiagnosis stunting dan gizi buruk berupa buah, beras, kacang hijau, susu dan makanan bayi," sambung T. Chairuniza.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution terus mempercepat penurunan angka stunting. Tahun 2022 ini, Pemko telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 subkegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan 10 OPD dan 30 Kelurahan dengan total pagu anggaran Rp 198.102.286.201, termasuk dana kelurahan Rp 1.905.246.381.
Khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan telah pula ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp. 14.878.011.827.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan, Benny Iskandar mengatakan Pemko Medan telah berupaya melakukan percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi program dan kegiatan antarOPD, namun sebagaimana disampaikan Benny Iskanda, upaya percepatan ini juga membutuhkan kolaborasi dari sektor pemangku kepentingan lainnya sperti perguruan tinggi, organisasi profesi, perusahaan, dan sebagainya sehingga dapat bersama-sama terintegrasi dalam percepatan penurunan stunting.
"Untuk itu, khususnya kepada para pemangku kepentingan kami mengajak untuk turut serta dalam menuntaskan stunting di Kota Medan melalui gerakan orang tua asuh bagi balita stunting," katanya beberapa hari lalu.
Editor : Odi Siregar