Saat ini, kondisi pertumbuhan ekonomi dunia cukup memprihatinkan. Dana Moneter Internasional atau IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asiasebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023. Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hanya 1,2 persen.
“Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kenaikan 10 persen harga minyak dunia akan berdampak pada menurunnya pendapatan nasional beberapa negara ASEAN sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum juga akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen pada sebagian negara ASEAN,”tutur Mendag Lutfi.
Selama ini, ASEAN telah membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma kolaborasi, mendorong habit of dialogue dan rules based order. Spirit tersebut juga didorong agar bisa dilaksanakan di negara-negara Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Ditegaskan Mendag Lutfi, Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
“Presiden berharap sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),”kata Mendag Lutfi.
Dikatakan Mendag Lutfi, Presiden Joko Widodo berencana melakukan Indo-Pacific Infrastructure Forum saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan.
“Bapak Presiden berharap partisipasi Amerika Serikat dalam forum tersebut,”tutur Mendag Lutfi.
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, Mendag Lutfi menggelar ASEAN Economic Ministers (AEM) Special Meeting di Bali pada 17–18 Mei 2022 mendatang.
Editor : Ismail