Peringatan HKB 2022, Relawan Berkolaborasi Dukung Pemerintah Atasi Bencana

Joni menambahkan, potensi relawan itu banyak dan memiliki kompetensi berbeda. Apabila potensi itu dikolaborasikan dengan segala kemampuan yang dimiliki akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Sehingga peran pemerintah melalui BPBD Kota Medan diharapkan dapat menghimpun dan mendorong para relawan agar menjadi mitra. Mengingat masalah bencana adalah masalah bersama.
“Dengan berkolaborasi dan memetakan potensi yang ada bisa sangat membantu dalam proses penanggulangan bencana sehingga dapat meringankan para korban bencana alam”, sebutnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Doni Latuparissa mengaku miris melihat kondisi lingkungan di Sumatera Utara maupun di Indonesia. Sambung Doni, dalam dua tahun terakhir telah terjadi bencana ekologi seperti banjir, longsor di beberapa titik seperti di Langkat, Tebingtinggi maupun di Medan. Krisis iklim dan naiknya permukaan laut dan laju deportasi tentunya berindikasi terhadap bencana yang diakibatkan pemanasan global atau anomali cuaca.
“Tentunya kita melihat frekwensi dari bencana banjir selalu meningkat setiap tahunnya dan terus terjadi, bahkan di titik dataran tinggi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara terjadi bencana . Hal tersebut terindikasi menurunnya luasnya tutupan hutan di Sumatera Utara, karena tidak mampu di hulu hutan itu menyerap air hujan yang cukup tinggi”, ungkap Doni.
Menurut Doni, permasalahan bencana banjir harus segera disikapi oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Serta, bagaimana mengelola lingkungan yang baik berkaitan dengan upaya pelestarian dan konservasi hutan dan lingkungan yang ada di perkotaan maupun kabupaten.
Editor : Odi Siregar