Ombudsman Beberkan Akar Kelangkaan BBM: Distribusi Pertamina Amburadul
MEDAN, iNewsMedan.id– Kelangkaan BBM beberapa hari terakhir membuat antrean panjang muncul di hampir semua SPBU di Kota Medan. Kondisi ini langsung ditindaklanjuti Ombudsman RI yang turun melakukan sidak ke dua terminal penampung BBM Pertamina di Belawan, Kamis (4/12/2025).
Di lokasi pertama, Ombudsman memastikan stok Pertamina Dex untuk Medan sebenarnya aman. Hal yang sama terlihat di Fuel Terminal Medan Group. Artinya, pasokan on paper tidak bermasalah dan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan SPBU.
Namun temuan lain justru mengungkap akar persoalan. Ombudsman mendapati lima tangki penyimpanan BBM sedang diperbaiki sehingga kapasitas tampung turun drastis, dari 135 ribu KL menjadi hanya 90 ribu KL. Kondisi ini membuat keandalan pasokan melemah, terutama saat situasi darurat seperti bencana banjir di Sumut.
Distribusi juga dinilai tidak optimal. Meski kapal pemasok akhirnya bisa bersandar pada 29 November setelah cuaca membaik, pengiriman ke SPBU tersendat karena Pertamina kekurangan operator truk distribusi—sebagian dari mereka ikut terdampak banjir. Upaya memasok BBM dari Lhokseumawe dan Dumai pun terhambat akses jalan yang putus.
“Akhirnya efeknya seperti sekarang. Pasokan menipis dan kebutuhan masyarakat tidak bisa dipenuhi,” kata Anggota Ombudsman RI, Jemsly Hutabarat.
Ombudsman menilai kualitas pelayanan publik Pertamina buruk dan menuding perusahaan tidak memiliki mitigasi yang layak untuk menghadapi kelangkaan pasokan. Bahkan, dari perspektif pelayanan, Pertamina disebut tidak kompeten karena risiko operasional justru dibebankan kepada masyarakat.
Ombudsman mendesak Pertamina melakukan perbaikan layanan dan memberi kompensasi kepada warga terdampak kelangkaan BBM, misalnya melalui program tanggung jawab sosial atau promo harga lewat platform MyPertamina.
Kepala Ombudsman Sumut, Herdensi Adnin, menegaskan pentingnya mitigasi dan kesiapan cadangan pasokan. Menurutnya, kelangkaan BBM bisa memicu efek berantai, termasuk terganggunya distribusi logistik dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang pada akhirnya memicu inflasi.
“Pertamina harus paham bahwa kelangkaan BBM punya dampak sistemik. Ini seharusnya bisa dipikirkan lebih matang,” kata Herdensi.
Editor : Ismail