Solusi Jalur Laut: Menko Infrastruktur Kirim 50 Ton Beras untuk Warga Terisolir
MEDAN, iNewsMedan.id - Pemerintah Pusat hari ini melepas pengiriman bantuan logistik berskala besar untuk korban bencana di tiga provinsi (Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat), dengan fokus utama menjangkau daerah-daerah yang terisolir melalui jalur laut di Pelabuhan Belawan, Senin (1/12/2025).
"Sebanyak 50 ton beras diangkut menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sutedi Senoputra 378 milik TNI Angkatan Laut," kata Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam pelepasan bantuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, didampingi Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, serta Wadan Kodaeral I, Brigjen TNI (Mar) Ali Bahar Saragih, dan Komandan KRI Sutedi Senoputra 378, Letkol Laut M Suryo.
AHY menjelaskan bahwa bantuan yang dikirimkan ini merupakan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak parah, baik secara fisik, kesehatan, maupun psikis.
"Hari ini saya atas nama pemerintah tentunya mengucapkan terima kasih kepada TNI AL, khususnya KRI Sutedi Senoputra, yang hari ini akan berangkat membawa kurang lebih 50 ton beras," jelas Menko.
Bantuan beras 50 ton ini merupakan kolaborasi dua kementerian, dengan rincian yakni 40 ton dari Kementerian Transmigrasi dan 10 ton dari Kementerian Sosial.
Selain beras, KRI juga membawa logistik penting lainnya seperti sembako, mi instan, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Menteri Transmigrasi secara khusus hadir karena kawasan transmigrasi di wilayah terdampak juga mengalami kerusakan.
Pengiriman melalui jalur laut ini dipilih untuk memastikan bantuan dapat menembus lokasi-lokasi yang terisolir akibat terputusnya jalur darat karena longsor.
"Menurut keterangan Komandan Kapal, KRI Sutedi Senoputra diperkirakan akan menempuh waktu sekitar 17-18 jam untuk tiba di Lhokseumawe, kemudian dilanjutkan perjalanan selama 5 jam menuju Idi Rayeuk. Kedua lokasi di Aceh tersebut termasuk wilayah yang membutuhkan dukungan mendesak," jelas AHY.
Menko Infrastruktur menegaskan bahwa selain bantuan logistik, Kementerian PUPR juga sedang didorong untuk mengirimkan alat berat guna membersihkan sisa longsor dan segera memulihkan jalur transportasi darat yang terputus, demi mengakhiri status daerah terisolir.
Editor : Jafar Sembiring