get app
inews
Aa Text
Read Next : Momentum Hari Pahlawan, Warga Bisa Tambah Daya Listrik Separuh Harga

Sumut Tercatat Paling Cepat Kembangkan Kendaraan Listrik di Pulau Sumatera

Jum'at, 14 November 2025 | 19:33 WIB
header img
FGD Penguatan Ekosistem KBLBB di Sumatera Utara diselenggarakan oleh ENTREV bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta United Nations Development Programme (UNDP), Selasa (11/11). Foto: Istimewa 

MEDAN, iNewsMedan.id- Kota Medan semakin menegaskan posisinya sebagai pusat pertumbuhan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) terbesar di Pulau Sumatera. Hal ini mengemuka dalam Forum Group Discussion (FGD) “Penguatan Ekosistem KBLBB di Sumatera Utara” yang diselenggarakan oleh ENTREV bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta United Nations Development Programme (UNDP), Selasa (11/11).

Kementerian ESDM mencatat bahwa per Oktober 2025, populasi KBLBB di Sumatera Utara telah mencapai 2.548 unit roda empat dan 5.200 unit roda dua. Jumlah tersebut menjadikan Sumut sebagai provinsi dengan pertumbuhan kendaraan listrik tercepat di Pulau Sumatera, jauh melampaui Sumatera Selatan yang baru berada di sekitar 1.000 unit roda empat.

Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Provinsi Sumatera Utara, Budi Batubara, menjelaskan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi Sumut terhadap transisi energi telah tertuang dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Dokumen tersebut menekankan pentingnya pengembangan transportasi rendah emisi sebagai bagian dari strategi pembangunan energi berkelanjutan.

“Pengembangan energi baru terbarukan, efisiensi energi, dan transisi transportasi menjadi bagian penting dalam penguatan ekosistem energi daerah. Infrastruktur KBLBB harus diperluas tidak hanya di pusat kota, tetapi juga kawasan industri dan wisata. Insentif pajak kendaraan listrik 0% adalah langkah nyata Pemprov Sumut dalam mendorong masyarakat beralih ke KBLBB,” jelas Budi.

Dalam sambutannya, General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, menegaskan dukungan penuh PLN terhadap upaya pemerintah daerah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Saat ini PLN UID Sumut telah menghadirkan 76 unit SPKLU di 57 lokasi strategis, tersebar mulai dari Kota Medan, jalur Sumatera Utara bagian timur hingga Aceh, serta kawasan wisata prioritas nasional.

“Pengguna KBLBB tidak perlu khawatir. Infrastruktur SPKLU telah terhubung dari Medan hingga Banda Aceh, serta jalur menuju Sumatera Barat, Pekanbaru, Danau Toba, Berastagi, dan Bandara Kualanamu. Komitmen PLN adalah memastikan pengalaman berkendara listrik yang aman, mudah, dan nyaman,” ujar Mundhakir.

Mundhakir menambahkan bahwa PLN UID Sumut tengah mempersiapkan penambahan 58 unit SPKLU baru pada Desember 2025. Penempatan prioritas difokuskan pada kawasan wisata seperti Samosir dan Berastagi yang menunjukkan lonjakan signifikan penggunaan KBLBB.

“Tingginya kebutuhan SPKLU adalah peluang besar untuk mengembangkan ekosistem bisnis energi yang berkelanjutan. Momentum ini perlu dijaga. PLN siap memperkuat infrastruktur untuk menjawab pertumbuhan permintaan masyarakat,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa penguatan ekosistem KBLBB merupakan bagian dari agenda besar transisi energi nasional menuju Net Zero Emission.

“Transisi energi bukan hanya pergantian teknologi, tetapi perubahan kultur menuju pola hidup yang lebih efisien, rendah emisi, dan berdaya saing. PLN berkomitmen menjadi enabler dan accelerator masa depan transportasi listrik di Sumatera Utara,” tambah Mundhakir.

ENTREV Apresiasi Progres ekosistem KBLBB di Sumut

National Project Manager ENTREV, Nasrullah “Eriell” Salim, menyampaikan bahwa ekosistem KBLBB di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, merupakan yang paling progresif di Pulau Sumatra.

“Kami melihat pertumbuhan yang sangat cepat di Sumut. Sinergi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi modal penting untuk memperkuat transportasi bersih di masa depan. Kami optimis perkembangan ini akan semakin pesat dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Sebelumnya, ENTREV telah menggelar FGD serupa di Yogyakarta, Surabaya, dan Samarinda, serta melaksanakan pilot project pengembangan ekosistem KBLBB di Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah.

“Transisi ke KBLBB adalah komitmen bersama. Pemerintah melihat efisiensi subsidi BBM, pelaku usaha melihat peluang bisnis, dan masyarakat merasakan manfaat lingkungan. Semua bergerak pada jalur yang sama menuju masa depan energi bersih,” tambah Eriell.

 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut