Irigasi Zonk! Saluran Pemerintah Gak Fungsi, Petani Langkat Nombok Bayar Pompa

Menanggapi kesulitan yang telah berlangsung puluhan tahun ini, BITRA Indonesia telah melakukan pendampingan, advokasi, dan serangkaian pembahasan dengan petani serta melibatkan instansi terkait seperti Kecamatan Secanggang, Dinas PUPR, Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, hingga BWS Provinsi Sumatera Utara.
Pengurus BITRA Indonesia, Iswan Kaputra, menyatakan bahwa kesimpulan dari pembahasan tersebut mengerucut pada satu solusi krusial: pembangunan saluran irigasi baru yang memadai dengan sumber air langsung dari Sungai Wampu, yang berjarak sekitar 1,1 km dari area persawahan.
"Kita mengupayakan melalui pemerintah untuk dilakukan pembangunan saluran irigasi yang baru dan memadai di mana airnya itu berasal dari Sungai Wampu dan dibuat dengan ketinggian lima sampai enam meter," jelas Iswan.
Ketinggian ini dinilai penting agar distribusi air menjadi efektif dan dapat mengairi seluruh lahan persawahan seluas 1.080 hektare yang secara administratif meliputi empat desa: Kebun Kelapa, Sungai Ular, Hinai Kiri, dan Tanjung Ibus.
Iswan menegaskan bahwa pembangunan irigasi baru dengan kualitas air terjamin dari Sungai Wampu adalah satu-satunya solusi yang dapat mengatasi kerugian dan ancaman gagal panen yang selama ini menghantui para petani.
Editor : Jafar Sembiring