Aku Dilamar Kematian: Kalian Datang Mengantar, Kalian Tinggalkanku Sendirian di Kubur

JAKARTA, iNewsMedan.id - Pada hari itu, aku akan mengundang kalian semua. Sebuah undangan yang tak dapat ditolak, sebuah janji yang pasti ditepati. Kalian akan datang ke rumahku, berkumpul, dan banyak orang akan menanti.
Di depan gang, sebuah bendera kuning akan terpasang, menjadi penanda resmi dari acara tersebut. Akan ada sebuah tenda kecil yang dinaungi duka, dan beberapa dari kalian pasti akan meneteskan air mata.
Ya, kalian benar. Aku sedang dilamar—dilamar oleh kematian.
Aku akan dipakaikan gaun yang sederhana, pakaian terakhirku yang terbuat dari kain putih. Bersama kalian, aku akan pergi menuju rumah baruku.
Kalian akan menggiringku sampai ke sana, mengantar, lalu meninggalkanku sendirian. Rumah itu tidak besar, hanya muat untuk seluruh tubuhku. Di dalamnya, aku tidak akan menemui siapa pun kecuali kegelapan pekat. Aku akan merasa sesak seolah tak bisa bernapas, terhimpit oleh dinding-dinding yang berlapis tanah. Aku benar-benar sendiri di sana.
Saat kegelapan itu datang, saat dinding sempit itu menghimpit, tidak ada yang bisa menolongku kecuali amal-amal yang kuperbuat selama hidup.
Doaku, semoga akun ini—yang kelak akan sunyi—dapat menjadi ladang amal jariyah untukku saat hari itu tiba. Saat Kematian datang menjemputku. Saat Malaikat Maut mengkhitbahku, dan saat aku disatukan sepenuhnya dengan Ajal-ku.
Aamiin.
Catatan: Disadur dari WAG Manhaj Salafush Shalih
Editor : Vitrianda Hilba Siregar