get app
inews
Aa Text
Read Next : Rumah Menkeu Sri Mulyani Digeruduk Massa, Warga Takut dan Bingung Tujuannya Apa?

Sri Mulyani Angkat Bicara: Terima Kasih Dukungan Moral Setelah Insiden Penjarahan

Senin, 01 September 2025 | 10:24 WIB
header img
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, akhirnya angkat bicara menanggapi insiden penjarahan yang menimpa rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.Foto: Dok

JAKARTA, iNewsMedan.id – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, akhirnya angkat bicara menanggapi insiden penjarahan yang menimpa rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Melalui akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan simpati yang ia terima.

"Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini," tulis Sri Mulyani.


Rumah Sri Mulyani digeruduk massa. (Foto: Ist)

Dalam unggahan tersebut, ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, kritik, bahkan makian, karena semua itu dianggapnya sebagai bagian dari proses membangun Indonesia.

Sri Mulyani kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk membangun Indonesia tanpa kekerasan. Ia menegaskan bahwa aksi perusakan, pembakaran, penjarahan, fitnah, dan perpecahan tidak akan membawa kemajuan.

"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik," tegasnya.


Prajurit TNI berjaga di jalan masuk menuju rumah Sri Mulyani di Pondok Aren, Tangsel, Minggu (31/8/2025). (Foto: Yudistiro Pranoto)

Prajurit TNI berjaga di jalan masuk menuju rumah Sri Mulyani di Pondok Aren, Tangsel, Minggu (31/8/2025). (Foto: Yudistiro Pranoto)

 

Jalur Konstitusi vs Aksi Anarki

Menkeu memahami bahwa membangun bangsa adalah perjuangan yang sulit dan penuh risiko. Ia mengingatkan bahwa sebagai negara demokrasi yang beradab, ada jalur konstitusional yang bisa ditempuh jika ada ketidakpuasan terhadap kebijakan atau undang-undang.

"Bila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU, maka dapat dilakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi," jelas Sri Mulyani.

Ia juga menambahkan bahwa pelanggaran hukum dapat dibawa ke pengadilan, bukan dengan melakukan anarki, intimidasi, atau represi. Sri Mulyani mengakui masih banyak kekurangan, namun ia berjanji akan terus memperbaikinya.

Sementara itu, salah satu tetangga Sri Mulyani, Agung Ramadhan, mengaku terkejut melihat aksi penjarahan yang terjadi. Ia melihat langsung bagaimana barang-barang dari rumah Menkeu diambil oleh massa. Agung merasa cemas dan khawatir aksi serupa akan merembet ke rumah warga lain.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut