PIISU 2025: Perusahaan Tambang di Dairi Ini Pamer Teknologi Canggih & Investasi Besar

MEDAN, iNewsMedan.id- PT Dairi Prima Mineral (DPM), perusahaan tambang seng dan timah hitam, menunjukkan keseriusannya berinvestasi di Sumatera Utara dengan ikut serta dalam Pekan Inovasi & Investasi Sumut (PIISU) ke-11 yang digelar 20–23 Agustus 2025 di Lapangan Istana Maimun, Medan.

Dalam ajang ini, PT DPM memamerkan teknologi pertambangan yang akan diterapkan di Kabupaten Dairi sekaligus memperkenalkan program pemberdayaan masyarakat berbasis delapan pilar, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan.

Baca Juga

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, DPM Diminta Percepat Realisasi Investasi

“Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada perkembangan ekonomi dan sosial Sumut, kami menampilkan teknologi pertambangan serta informasi investasi yang sedang kami kembangkan,” ujar Radianto Arifin, Chief Legal and External PT DPM.

Proyek tambang PT DPM di Dairi ditargetkan menyerap investasi sebesar US$452 juta dengan kapasitas pengolahan bijih hingga 1 juta metrik ton per tahun. Meski belum beroperasi penuh, perusahaan sudah mempekerjakan 150 karyawan, di mana 72 persen di antaranya adalah warga lokal. Saat masuk fase produksi, jumlah tenaga kerja diperkirakan meningkat hingga 1.000 orang.

Selain fokus investasi, PT DPM menegaskan kontribusinya bagi masyarakat. Sejumlah program yang sudah berjalan antara lain beasiswa luar negeri untuk 12 putra-putri Dairi, renovasi taman baca, bantuan tas sekolah, pemberian makanan tambahan untuk 1.200 balita dan lansia, hingga pembinaan 200 petani kopi dan kakao.

Baca Juga

Mimpi Anak Desa Jadi Sarjana di China: Kisah Perjuangan Catrin Sinaga dari Dairi

Di bidang lingkungan, perusahaan juga mendukung program sejuta pohon di Dairi dengan memberikan 10.000 bibit kemiri serta menanam 217 ribu pohon mangrove di Langkat.

“Partisipasi kami di PIISU 2025 adalah bukti komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sumut melalui investasi tambang yang bertanggung jawab sekaligus memberdayakan masyarakat lingkar tambang,"tutup Radianto.

Editor : Ismail