Lewat Program PSR, Ini Ajak Petani Sawit Lawan Stagnasi Industri Global

JAKARTA, iNewsMedan.id - PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, sub-holding dari PTPN III (Persero), mengundang puluhan petani sawit dari berbagai daerah di Indonesia untuk berdiskusi langsung di kantor pusatnya di Jakarta. Pertemuan yang diadakan di tengah momentum kemerdekaan ini bertujuan menyatukan visi para petani dalam menghadapi tantangan industri sawit global.
Sebanyak 42 petani yang mewakili 38 lembaga pekebun, didampingi oleh pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR), disambut langsung oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, dan Direktur Hubungan Kelembagaan, Irwan Perangin-angin.
Jatmiko menyatakan apresiasinya terhadap para petani, menyebut mereka sebagai "pejuang masa kini" yang telah berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. "Melalui kebun sawit masing-masing, Bapak dan Ibu telah berjasa membangun ekonomi bangsa," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jatmiko menyoroti kondisi industri minyak sawit global yang stagnan. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan tahunan minyak sawit mentah (CPO) Indonesia hanya 1,04% dalam lima tahun terakhir, jauh di bawah komoditas minyak nabati lain seperti kedelai (2,98%) dan rapeseed (6,25%).
"Indonesia tidak boleh terlena dengan status sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia," tegas Jatmiko. Ia menambahkan, jika tidak ada upaya serius, posisi sawit sebagai komoditas paling produktif dan termurah berpotensi disalip oleh komoditas lain. Hal ini tentu akan berisiko bagi industri, ekonomi, dan kesejahteraan petani sawit.
Editor : Jafar Sembiring