Lari Maraton dari Medan ke Binjai, Cara Unik Warga Perkuat Nasionalisme di HUT ke-80 RI

MEDAN, iNewsMedan.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Minggu (17/8/2025), sekelompok pelari di Medan merayakan dengan cara unik. 

Mereka menempuh lari maraton sejauh 21 kilometer dari Kota Medan menuju Kota Binjai sebagai wujud penghormatan atas perjuangan para pahlawan.

Baca Juga

BMPD Medan Run 2025 Season 2: Hadirkan hampir 3000 dari Mancanegara

Kegiatan yang dimulai pukul 05.30 WIB ini mengambil titik start dari Lapangan Merdeka Medan dan berakhir di Tugu Perjuangan Kota Binjai. 

Peserta, yang terdiri dari berbagai komunitas lari, menyatukan langkah untuk memperingati kemerdekaan dan memupuk rasa nasionalisme.

Salah satu peserta, Muhammad Hardinas, menjelaskan bahwa lari ini tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan.

Baca Juga

Bangga! Pelari Sumut Daniel Simanjuntak Raih Emas dan Kumandangkan Indonesia Raya di Singapura

"Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan Hari Kemerdekaan, memelihara rasa nasionalisme, dan mengenang jasa para pahlawan," ujarnya.

Secara teknis, para pelari dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kecepatan lari (pace) untuk memastikan semua peserta dapat menyelesaikan rute dengan baik. Kelompok pertama berlari dengan pace 6, kelompok kedua pace 7, dan kelompok ketiga pace 8.

"Di kilometer terakhir, kami semua akan saling tunggu hingga memasuki garis finish di Tugu Perjuangan Kota Binjai secara bersamaan," tambah Hardinas, yang akrab disapa Dinas. 

Baca Juga

Odekta Elvina Naibaho Sumbang Medali Emas Pertama untuk DKI Jakarta di Cabor Atletik

Kebersamaan di akhir rute ini menjadi simbol persatuan dan kekompakan yang merupakan nilai penting dalam peringatan Hari Kemerdekaan.

Melalui kegiatan ini, para pelari berharap dapat menanamkan semangat perjuangan dan cinta tanah air, tidak hanya pada diri mereka sendiri, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas.

Editor : Jafar Sembiring