get app
inews
Aa Text
Read Next : Kawal Hingga Proses Hukum, Pengacara: Bocah di Palas Butuh Pembinaan, Bukan Sundutan Bara Api

Mahasiswa Geruduk Polres Palas, Desak Tangkap Pelaku Persekusi Sadis Anak SD 

Selasa, 12 Agustus 2025 | 13:46 WIB
header img
Mahasiswa Geruduk Polres Palas, Desak Tangkap Pelaku Persekusi Sadis Anak SD. Foto: Liansyah

PADANG LAWAS, iNewsMedan.id– Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Padang Lawas dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAI berunjuk rasa di depan Mapolres Padang Lawas, Sumatera Utara, Selasa (12/8/2025). Mereka menuntut Kapolres segera menangkap LN, D, dan A, terduga pelaku penganiayaan terhadap anak berusia 11 tahun di Desa Sibuhuan Jae, Kecamatan Barumun. 

Kasus ini menuai kecaman publik karena korban, R, yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, diduga mengalami persekusi sadis. Ia diikat kaki dan tangannya selama berjam-jam, menjadi tontonan warga, bahkan ikatan baru dilepas setelah ayahnya menyanggupi permintaan uang tebusan Rp15 juta. Peristiwa itu terjadi pada 26 Juni 2025, setelah korban dituduh mencuri Rp500 ribu dari warung grosir milik A dan D. 


Anak di Palas diikat dan disiksa, sementara pelaku minta tebusan Rp15 juta  syarat ikatan dilepas. Foto: Istimewa

Menurut ayah korban, Damhuri Hasibuan, anaknya diikat dengan tali plastik hitam sejak pukul 03.00 WIB hingga siang hari. Saat dibawa ke rumah kepala desa untuk mediasi, R harus berjalan melompat karena masih terikat. Paman korban yang meminta ikatan dilepas malah dipukul oleh salah satu terduga pelaku, LN. 

Meski para pelaku menuding korban sering mencuri, ayah dan nenek korban membantah keras tuduhan tersebut. Mereka menilai rekaman CCTV yang ditunjukkan hanya memperlihatkan 2–4 kali kejadian, bukan 7 kali seperti klaim pelaku. 

Mahasiswa menyoroti lambannya penanganan perkara oleh Kasat Reskrim Polres Palas, AKP Raden Harahap. Laporan keluarga korban sudah masuk sejak 27 Juni 2025, namun hingga kini para pelaku belum ditangkap. 

“Kami minta Kapolres Palas tidak tebang pilih dalam penegakan hukum. Anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus dilindungi,” tegas salah satu orator aksi. 

Saat dimintai keterangan, AKP Raden Harahap hanya merespons singkat lewat pesan, “Terimakasih Pak,” tanpa menjawab panggilan telepon dari media.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut