Sumut Dilanda Cuaca Ekstrem, Suhu Capai 37°C dan Angin Kencang Ancam Sepekan

MEDAN, iNewsMedan.id- Warga Sumatera Utara belakangan ini merasakan cuaca yang begitu menyengat, baik siang maupun malam. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan kondisi panas ini masih akan terus berlangsung dalam sepekan ke depan, disertai potensi angin kencang dan hujan yang kemungkinan kecil terjadi.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah, menyampaikan bahwa penyebab utama cuaca panas ekstrem ini adalah pola angin baratan yang bersifat divergen. Pola ini menghambat pembentukan awan, sehingga sinar matahari menembus langsung ke permukaan bumi tanpa penghalang. Akibatnya, suhu udara melonjak signifikan.
“Cahaya matahari sangat intens menembus ke permukaan tanpa adanya tutupan awan, sehingga mengakibatkan suhu udara cukup tinggi,” jelasnya, Selasa, 22 Juli 2025. Dalam periode 21–23 Juli, suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Sumatera Utara diprediksi dapat mencapai 37°C.
Fenomena angin kencang yang turut dirasakan masyarakat juga dijelaskan BBMKG sebagai dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Wipha yang terpantau di wilayah perairan Filipina. Keberadaan sistem cuaca ini mempercepat aliran angin yang melintasi Sumut, memperkuat kondisi angin divergen yang sudah ada.
“Angin divergen secara tidak langsung juga menyebabkan angin kencang. Siklon tropis Wipha di perairan Filipina mengakibatkan percepatan angin yang melalui wilayah Sumatera Utara,” kata Khairiyah.
Walaupun ada peluang hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah seperti Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Sibolga, Langkat, Tapanuli, Nias, Karo, Gunungsitoli, dan Mandailing Natal, namun potensi itu masih rendah dan tidak cukup untuk mengimbangi dominasi cuaca panas.
Masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan yang bisa terjadi akibat suhu tinggi dan kondisi kering yang berkepanjangan. Selain itu, warga juga disarankan untuk menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca sedang sangat terik.
Editor : Ismail