get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekomendasi Gamis ke Kantor dengan Tampilan Modern dan Profesional

Kisah saat Setan Mengajari Sahabat Abu Hurairah Baca Ayat Kursi Sebelum Tidur di Gudang Zakat

Sabtu, 19 Juli 2025 | 14:19 WIB
header img
Kisah Abu Hurairah diajari Ayat Kursi oleh setan. Foto: Dok

MEDAN, iNewsMedan.id  – Sebuah kisah menarik dari masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengungkap interaksi tak terduga antara seorang sahabat Nabi dan iblis atau setan.

Dikisahkan, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu justru mendapatkan pelajaran tentang keutamaan Ayat Kursi langsung dari setan. Kejadian ini menjadi hikmah dan pembelajaran penting bagi seluruh umat Islam.

Dikisahkan dalam kitab "Tanbihul Ghafilin" karya Abu Laits As-Samarqandi, suatu ketika Abu Hurairah diberi amanah oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan.

Saat sedang berjaga, tiba-tiba muncul seorang pencuri yang menyelinap masuk dan mengambil segenggam makanan. Dengan sigap, Abu Hurairah berhasil menangkap pencuri tersebut.

"Akan kuadukan kau kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam!" ancam Abu Hurairah.

Mendengar ancaman itu, si pencuri merengek, "Aku ini orang miskin, keluargaku banyak yang harus kutanggung, dan aku sangat memerlukan makanan." Merasa iba, Abu Hurairah akhirnya melepaskannya, meskipun cara mencuri makanan zakat itu jelas tidak dibenarkan.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?" tanya beliau.

"Ya Rasulullah, ia orang miskin, keluarganya banyak, dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah, menjelaskan mengapa ia melepaskan pencuri itu.

Namun, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Bohong dia. Nanti malam ia akan datang lagi."

Mendengar ucapan Nabi, Abu Hurairah memperketat penjagaan. Benar saja, malam berikutnya si pencuri datang lagi dan kembali mengambil makanan. Abu Hurairah pun berhasil menangkapnya lagi.

"Akan kuadukan kau kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam!" ancam Abu Hurairah lagi.

Si pencuri kembali memohon ampun dengan alasan yang sama, "Aku orang miskin, keluargaku banyak. Aku berjanji besok tidak akan kembali lagi." Abu Hurairah yang kembali merasa kasihan, pun melepaskannya lagi. Pagi harinya, kejadian ini kembali dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Lagi-lagi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menegaskan, "Pencuri itu dusta dan nanti malam akan kembali lagi."

Pada malam ketiga, Abu Hurairah berjaga dengan kewaspadaan superketat. Setelah dua kali dibohongi, tekadnya bulat untuk tidak melepaskan pencuri itu lagi jika berhasil ditangkap. Hatinya sudah diliputi kekesalan, tidak sabar menunggu kedatangan si pencuri.

Malam semakin larut dan jalanan sunyi, tiba-tiba sesosok bayangan muncul mendekati tumpukan makanan. "Nah, benar juga, ia datang lagi!" pikir Abu Hurairah.

Tak lama kemudian, si pencuri bertekuk lutut di hadapan Abu Hurairah dengan wajah ketakutan. Abu Hurairah menatap tajam, melihat ada kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pasti kuadukan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam! Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi, tapi ternyata kau kembali juga!" tegas Abu Hurairah, mencengkeram erat si pencuri.

Dengan putus asa, si pencuri berkata, "Lepaskan aku, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

Rasa penasaran Abu Hurairah pun muncul. "Kalimat-kalimat apakah itu?" tanyanya.

"Bila tuan hendak tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu Laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuum … dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak akan ada setan yang berani mendekati tuan sampai pagi," jelas si pencuri.

Mendengar manfaat besar dari kalimat tersebut, naluri keilmuan Abu Hurairah lebih mendominasi daripada tugasnya sebagai penjaga gudang. Ia pun melepaskan pencuri itu.

Keesokan harinya, Abu Hurairah kembali menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam untuk melaporkan pengalaman luar biasa tadi malam.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, bahkan sebelum Abu Hurairah sempat bercerita.

"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu aku lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Abu Hurairah menceritakan kembali, "Katanya, kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuum... dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula: Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta."

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bertanya kepada Abu Hurairah, "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?"

"Tidak," jawab Abu Hurairah.

Nabi pun mengungkapkan, "Dia adalah setan."

Kisah ini mengajarkan kita tentang hikmah yang terkadang datang dari sumber tak terduga, dan bagaimana keutamaan Ayat Kursi menjadi pelindung dari godaan setan.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut