Ada Tuntutan Pecat Romahurmuzy Jelang Muktamar, Begini Respons DPP PPP

JAKARTA, iNewsMedan.id – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Thobahul Aftoni, angkat bicara mengenai tuntutan pemecatan M. Romahurmuzy dari posisi Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Tuntutan tersebut muncul dalam aksi unjuk rasa di depan kantor PPP pada Jumat (20/6).
Menurut Toni, unjuk rasa semacam itu, terutama yang berkaitan dengan dukungan jelang Muktamar, adalah hal yang wajar dan merupakan langkah demokratis. Ia mempersilakan kader untuk menyalurkan aspirasi mereka, termasuk dukungan terhadap Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP.
"Tapi ya tidak usah teriak-teriak menuntut Pecat Kader. Namun, yang saya tahu unjuk rasa yang dilakukan pada hari Jumat (20/6) kemarin itu izin pemberitahuannya ke Polda Metro Jaya merupakan aksi mendukung Mardiono sebagai Ketum PPP. Tapi kenapa tuntutannya bisa berubah minta pecat kader?" kata Toni dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).
Toni menyerukan agar semua pihak mengakhiri polemik saling pecat kader di semua tingkatan. Ia menekankan bahwa PPP saat ini sedang dalam kondisi sulit pasca-hasil Pemilu 2024, sehingga tidak perlu lagi mengungkit masa lalu.
"Bahwa terkait dengan persoalan yang pernah menimpa Gus Rommy beberapa tahun silam sudah dipertanggungjawabkan di depan hukum," ujarnya.
Toni menambahkan bahwa hak politik Rommy sebagai warga negara juga tidak dicabut, memungkinkannya untuk aktif kembali dalam dunia politik. Oleh karena itu, sebagai salah satu kader terbaik PPP, Rommy diminta oleh Plt. Ketum PPP H.M. Mardiono untuk menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, menggantikan posisi Mardiono sebelumnya.
"Saatnya kita bangun soliditas, menatap masa depan agar PPP ke depan bisa kembali bangkit menjadi partai besar dan tidak terulang lagi musibah kasus hukum yang menimpa kader PPP lainnya. Untuk itu mari kita bangun kebersamaan, jaga kekompakan jelang Muktamar PPP bulan September yang akan datang," pungkas Toni.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar