get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragedi 98 Tidak Masuk di Buku Sejarah, Sofyan Tan: Itu Namanya Ngawur

Tragedi 98 Diakui Habibie, Tapi Diabaikan Fadli Zon 

Kamis, 19 Juni 2025 | 07:55 WIB
header img
Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Merajut Kebhinnekaan dengan Nilai-Nilai Bung Karno di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI). (Ist)

Seakan masyarakat ingin mengingatkan kembali pemerintahan saat ini agar tidak menghapus peristiwa kekerasan dan pemerkosaan pada 1998 dalam buku sejarah yang sedang ditulis ulang. 

Laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Kerusuhan Mei 1998 pun saat ini diupdate ulang sejumlah media massa. Dimana tim yang dibentuk  oleh Presiden BJ Habibie menemukan adanya tindak kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta, Medan, dan Surabaya dalam kerusuhan 1998. 

Bentuk kekerasan seksual itu dibagi dalam empat kategori, yakni pemerkosaan (52 korban), pemerkosaan dengan penganiayaan (14 orang), penyerangan/penganiayaan seksual (10 orang), dan pelecehan seksual (9 orang), serta masih ada korban-korban lainnya. 

Sofyan Tan menyampaikan buku sejarah yang ditulis ulang dan akan dicetak pada tahun ini, harus dikoreksi kembali. Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Kebudayaan akan memanggil menteri untuk meluruskan sejarah yang ingin dimanipulasi. 

Hadir dalam acara sarasehan, Rektor WBI Dr. Jenny Elisabet, Rektor Murni Teguh Dr. Candra Situmeang, narasumber Dr. Aldon Sinaga serta Civitas Akademis Universitas WBI dan Murni Teguh. 

Rektor Murni Teguh Dr. Candra Situmeang, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa jika ingin mengenal Bung Karno, sesungguhnya sudah ada pada sosok dr Sofyan Tan. Karena kiprahnya di dunia pendidikan serta bidang lainnya sudah mencerminkan apa yang menjadi pemikiran dan cita-cita Bung Karno dalam menjaga keutuhan bangsa. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut