get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Pesawat Tempur Israel Salah Sasaran, Gempur Kapal Perang Amerika Serikat Tewaskan 34 Prajurit

Kronologi Pesawat Israel Salah Sasaran Gempur Kapal Perang USS Liberty AS di Laut Sinai, 34 Tewas

Rabu, 18 Juni 2025 | 16:50 WIB
header img
Kapal perang Amerika Serikat, USS Liberty, diserang secara brutal oleh Israel di Perairan Sinai pada 1967. Foto: wrmea/DDess.ocom

MEDAN, iNewsMedan.id  - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di perairan internasional dekat Semenanjung Sinai ketika kapal perang Amerika Serikat, USS Liberty, diserang secara brutal oleh sekutunya sendiri, Israel.

Serangan mematikan ini merenggut nyawa 34 prajurit AS dan melukai lebih dari 70 lainnya, meninggalkan noda hitam dalam hubungan kedua negara. Insiden maut ini terjadi pada 8 Juni 1967, sekitar pukul 09.00 pagi hari.

Kapten William L. McGonagle menyaksikan langsung saat pesawat tempur Israel mendekat dan tanpa peringatan, langsung menghujani USS Liberty dengan tembakan. Serangan awal ini langsung menewaskan sembilan awak kapal dan melukai puluhan lainnya, termasuk Kapten McGonagle sendiri.

Kapal perang Amerika Serikat, USS Liberty, diserang secara brutal oleh sekutunya sendiri, Israel. Foto: aljazeera

William D. Gerhard dalam Attack on the USS Liberty (2009) menyebutkan tak berselang lama, situasi makin genting. Beberapa kapal torpedo Israel ikut dalam serangan, melepaskan tembakan meriam dan lima torpedo. Salah satu torpedo meledak dahsyat, menewaskan 25 awak tambahan. Total korban jiwa mencapai 34 prajurit, sementara kapal USS Liberty rusak parah dan nyaris tenggelam.

Kronologi Tragedi Pesawat Tempur Israel Gempur USS Liberty

Awal Misi dan Deteksi Ancaman

Pagi, 8 Juni 1967: Kapal perang USS Liberty berlayar tenang di perairan internasional dekat Semenanjung Sinai. Kapal ini menjalankan misi intelijen rahasia dari

Pentagon di tengah meningkatnya tensi Perang Enam Hari. USS Liberty berlayar sendirian, tanpa pengawalan, identitas jelas, atau bendera AS yang dikibarkan, dan keberadaannya tidak diinformasikan kepada negara lain, termasuk Israel.

Pukul 09.00 waktu setempat: Alarm peringatan kapal USS Liberty tiba-tiba berbunyi nyaring.

Segera setelah itu: Kapten kapal, William L. McGonagle, menuju layar radar dan melihat sejumlah titik bergerak cepat menuju kapal. Titik-titik tersebut diidentifikasi sebagai pesawat tempur yang terbang di ketinggian sekitar 5.000 kaki, dua mil dari posisi Liberty.

McGonagle melaporkan: Kapten McGonagle segera melaporkan situasi ancaman ini kepada Laksamana William Martin di Armada Keenam Angkatan Laut Amerika Serikat.

 

Serangan Brutal Dimulai

Dua pesawat tempur Israel langsung menurunkan ketinggian dan melepaskan tembakan ke arah USS Liberty.

Serangan mendadak ini menewaskan sembilan awak kapal dan melukai lebih dari 70 lainnya, termasuk Kapten McGonagle yang terkena peluru di lengan dan paha.

Menyangka serangan berasal dari militer Mesir, McGonagle memerintahkan anak buahnya untuk membalas tembakan, memicu baku tembak di tengah laut.

Tak berselang lama, beberapa kapal torpedo mendekat dan ikut menyerang. Salah satu tembakan meriam mereka menghantam bagian kapal, disusul peluncuran lima torpedo. Satu di antaranya menyebabkan ledakan besar.

Ledakan torpedo itu menewaskan 25 awak kapal tambahan, sehingga total awak tewas mencapai 34 prajurit. William D. Gerhard dalam Attack on the USS Liberty (2009) menyebut mayoritas korban selamat juga mengalami luka bakar parah. Kapal Liberty sendiri berada di ambang kehancuran dan nyaris tenggelam.

Pengungkapan Kesalahan Fatal

Di tengah kekacauan, pihak penyerang (militer Israel) tiba-tiba menunjukkan keraguan. Mereka merasa ada kejanggalan karena kapal yang diserang tidak memberikan perlawanan berarti, tidak seperti target musuh yang mereka yakini.

Beberapa menit kemudian, ketika salah satu sekoci penyelamat USS Liberty berhasil mereka dekati, lambang resmi Angkatan Laut Amerika Serikat terlihat jelas.

Saat itulah kesalahan besar terungkap. Kapal yang diduga musuh itu ternyata adalah milik Angkatan Laut Amerika Serikat, dan serangan tersebut dilakukan oleh sekutu dekat, yakni Israel.

Latar Belakang dan Dampak Setelah Kejadian

Serangan ini terjadi saat tensi dunia Arab sedang meningkat akibat pertempuran antara Israel dan negara-negara Arab dalam Perang Enam Hari.

Pada hari-hari awal perang, Israel mencurigai kapal asing tak beridentitas di perairan internasional yang sudah ditutup. Kecurigaan ini makin kuat saat 8 Juni 1967, Israel menerima laporan serangan terhadap pasukannya. Mereka menduga serangan itu berasal dari kapal perang dan mengira USS Liberty adalah kapal Mesir.

Begitu Amerika mengetahui USS Liberty diserang, reaksi keras muncul dari Washington. Awalnya menduga serangan dari Rusia, kemarahan pun memuncak saat terkonfirmasi dilakukan oleh sekutu sendiri.

Israel kemudian mengakui kesalahan dan menawarkan kompensasi sebesar USD12 juta untuk keluarga para korban.Meskipun Presiden Lyndon B. Johnson menerima permintaan maaf dan tawaran kompensasi, kasus ini meninggalkan luka mendalam.

Banyak pihak, termasuk keluarga korban, merasa pemerintah AS tidak cukup tegas terhadap Israel, mengingat tragedi USS Liberty adalah serangan pertama terhadap kapal militer AS setelah Perang Dunia II. Mereka berpandangan, jika negara lain yang melakukan serangan serupa, respons Amerika akan jauh lebih keras.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut