Tragis! Ratusan Anak Sekolah Keracunan Massal Akibat Bangkai Ular di Program MGB

NEW DELHI, iNewsMedan.id - Ratusan siswa sekolah di India dilaporkan jatuh sakit setelah menyantap menu makanan bergizi gratis (MGB) yang secara mengerikan terpapar bangkai ular. Lebih memprihatinkan, makanan yang telah terkontaminasi tersebut tetap disajikan kepada para siswa meskipun keberadaan bangkai hewan itu telah diketahui.
Temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) India mengungkap fakta mengejutkan bahwa juru masak di sekolah tersebut tetap melanjutkan penyajian makanan setelah mengeluarkan bangkai ular dari dalam masakan.
Menurut laporan NHRC yang dikutip dari BBC pada Sabtu (3/5/2025), insiden mengerikan ini terjadi di Kota Mokama, Negara Bagian Bihar, di mana sekitar 500 anak menerima hidangan makanan bergizi gratis yang dikenal dengan program Mid-Day Meal.
Insiden ini memicu kemarahan warga setempat, yang kemudian melakukan aksi pemblokiran jalan sebagai bentuk protes atas kelalaian dan bahaya yang menimpa anak-anak mereka.
"Komisi telah mempelajari isi laporan tersebut, jika benar, bisa menimbulkan masalah serius tentang pelanggaran HAM para siswa," demikian pernyataan keras dari NHRC menanggapi kejadian tersebut.
NHRC mendesak para pejabat pemerintahan negara bagian untuk memberikan laporan rinci dalam waktu dua pekan, termasuk informasi lengkap mengenai kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami keracunan akibat insiden tersebut.
Program makanan bergizi gratis pertama kali diperkenalkan di India pada tahun 1925 di Kota Chennai, awalnya ditujukan untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin. Kini, program makan siang gratis bagi siswa di India menjadi yang terbesar di dunia, dengan tujuan mulia untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan tingkat kehadiran siswa di sekolah.
Sayangnya, program ini tidak jarang diwarnai dengan berbagai keluhan terkait buruknya kualitas makanan yang disajikan. Tragedi serupa pernah terjadi pada tahun 2013, di mana 23 nyawa anak sekolah melayang akibat makanan yang tercemar racun pestisida.
Hasil penyelidikan polisi dan pemeriksaan laboratorium saat itu mengungkap adanya kadar pestisida sangat beracun dalam makanan yang dikonsumsi para siswa.
Editor : Jafar Sembiring