get app
inews
Aa Text
Read Next : Geram! Rico Waas Investigasi Penggelapan Dana BBM Tukang Sampah di Kecamatan Polonia

Wartawan Keluhkan Arogansi Walpri, Rico Waas: Akan Saya Tegur dan Hukum Jika Terus Terulang

Sabtu, 12 April 2025 | 12:19 WIB
header img
Wartawan Keluhkan Arogansi Walpri, Rico Waas: Akan Saya Tegur dan Hukum Jika Terus Terulang. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Sejumlah jurnalis yang bertugas meliput kegiatan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, merasakan tindakan arogan dan kasar dari para Pengawal Pribadi (Walpri) Wali Kota. Insiden mulai dari ditarik paksa, dihalangi saat wawancara, hingga didesak untuk mengakhiri peliputan, menjadi keluhan utama para pewarta.

Menanggapi pemberitaan dan laporan mengenai perilaku kasar para Walpri yang dinilai berlebihan, Rico Waas justru menunjukkan nada heran dan tersenyum. Ia mengaku telah menginstruksikan para Walpri untuk menyesuaikan diri dengan karakternya yang terbuka dan menganggap pejabat sebagai bagian dari keluarga masyarakat.

"Ndak siiiiih," ujarnya dengan nada heran usai menghadiri acara Dialog Pilar Sosial dan Rapat Bersama Menteri Sosial di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (11/4/2025).

Rico Waas menduga perilaku tersebut disebabkan oleh kebiasaan lama para Walpri yang belum sepenuhnya beradaptasi. "Mungkin karena kebiasaan yang belum menyesuaikan. Saya bilang ke mereka, saya ini begini coba sesuaikan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa para Walpri direkrut dari pasukan khusus, yang diduga menjadi penyebab kekakuan mereka dalam memahami tugas, peran, serta Undang-Undang Pers yang dilindungi hukum. Ke depan, Rico Waas berjanji akan mengatur waktu untuk pertemuan antara pers dan Walpri agar terjalin saling pengertian.

"Mereka ini kan direkrut dari pasukan khusus. Pasukan khusus, nanti saya kenalin lah kalian (pers) sama mereka. Biar tahu seperti apa. Mereka ada yang Kopasgat, Marinir," ungkapnya.

Meski demikian, Rico Waas tidak menyangkal adanya momen di mana ia melihat dan merasakan langsung pengamanan Walpri yang berlebihan. Ia mengaku sempat memberikan teguran langsung saat menyaksikan tindakan tersebut.

"Beberapa kali saya merasakan ada ketegasan yang agak berlebihan. Dan saya juga sudah ingatkan, jangan begitu. Pelan-pelan ya, nanti kalau masih begitu kita hukum ya," tegasnya.

"Gak apa-apa, sebagai bahan evaluasi. Namanya juga manusia kadang-kadang pasti ada human error-nya. Pastinya kami mohon maaf ke rekan-rekan pers yang terganggu," kata Rico dengan nada meneduhkan.

Sebelumnya, keluhan mengenai arogansi Walpri Wali Kota Medan memang santer terdengar di kalangan jurnalis. Tindakan mereka dinilai menghalangi kebebasan pers yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Para Walpri disebut kerap menarik wartawan saat wawancara, mengajukan pertanyaan dengan nada kasar, dan mendesak agar wawancara segera diakhiri.

Sejumlah wartawan dari berbagai media (elektronik, cetak, dan online) merasakan hal serupa dan menilai pengawalan Walpri Rico Waas sudah melebihi ketatnya pengawalan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Pak Wali Kota kami minta evaluasi Walprinya, pengawalannya kok sudah melebihi cara Paspampres, tabiat mereka tak mencerminkan Pak Wali yang humanis, humble, terbuka ke semua kalangan," ujar seorang jurnalis media elektronik.

Pengalaman buruk juga dialami wartawan media online yang beberapa kali ditarik paksa dari belakang saat sedang mewawancarai Wali Kota, padahal Wali Kota masih bersikap terbuka dan santai. Bahkan, wartawan dari salah satu media ternama di Medan sempat mengalami penarikan kerah baju oleh Walpri saat meliput acara Ramadhan Fair.

Selain ke pers, sikap tak ramah Walpri juga dirasakan oleh personel Satpol PP yang bertugas mendampingi Wali Kota. Bahkan, masyarakat saat Wali Kota meninjau Pasar Simalingkar juga menilai pengawalan Walpri sangat berlebihan, menghalangi interaksi dengan Wali Kota.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa tindakan Walpri tersebut diduga atas arahan Plt Kabag Prokopim yang juga Sekretaris Kominfo Medan, Agha Novrian. Namun, saat dikonfirmasi, Agha Novrian menyatakan bahwa SOP Walpri bukan wewenangnya dan berasal dari satuan mereka. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan Walpri agar kejadian serupa tidak terulang.

"Nanti kami coba koordinasi ke Walpri. Ia ia (kasar narik baju). Betul. Metode mereka dari satuan, kami bukan satuan, kami nanti diskusi sampaikan ke mereka," pungkasnya. 

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut