MEDAN, iNews.id - Rizal Ramli yang menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi di era Presiden Abdurrahman Wahid ingin memperkenalkan Danau Toba di mata Dunia akan sejarahnya.
Meskipun tidak lahir di Sumatera Utara, namun Rizal Ramli mengaku ingin mempolerkan destinasi Danau Toba.
"Waktu saya masuk kita harus fokus kita pilih aja 10 destinasi baru, termasuk di Lombok, termasuk di Danau Toba supaya kita bisa benahi, nah memang waktu itu banyak yang nanya, Rizal kamu kan lahir di Padang, walaupun saya gede di Jawa Barat, kok kamu malah ngurusin Danau Toba, kamu sama sekali gak ngurusin Padang, Bukittinggi, saya kalau urusan gitu pertimbangannya selalu nasional udah gak daerah lagi," ucap Rizal Ramli.
Rizal Ramli mengungkapkan bahwa Danau Toba ini merupakan danau yang terbentuk dari letusan gunung vulkanik yang meletus 75.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu, kata Rizal Ramli sejarah itu harus kita ingat.
"Poin saya karena sejarah Danau Toba ini dahsyat sekali, jadi jauh hari sebelum Masehi, itu ada ledakan gunung berapi paling besar di dunia Danau Toba, lebih besar ledakan dari gunung di Itali, sehingga waktu itu berbulan-bulan lamanya, dunia ini ketutup dengan abu Danau Toba itulah yang menyebabkan dunia berubah dari zaman es ke zaman non es. Es-es itu pada cair, karena banyak abu akhirnya dunia panas, jadi itulah peristiwa perubahan cuaca yang paling dahsyat dalam sejarah dunia, bukan baru-baru ini, nah ini kan banyak yang gak ngerti," ungkap Rizal Ramli.
Rizal Ramli juga menceritakan pada saat zaman es banyak binatang seperti Dinosaurus mati akibat letusan gunung Toba.
"Jadi, binatang yang besar-besar yang hidup pada zaman es Dinosaurus dan lain-lain, pada mati, ganti jadi komodo, kecil-kecil, itu gara-gara kejadian di Danau Toba, jadi sejarah ini dahsyat tapi belum ada yang ceritain, makanya saya bikin otorita Danau Toba," terangnya.
Tidak hanya itu, pada saat menjabat sebagai Menko Ekonomi, Rizal Ramli juga sudah bicara dengan Smithsonian Institutes, supaya nantinya akan dibuat teater di Danau Toba yang empat dimensi (4D), cerita tentang sejarah tersebut.
"Misalnya ada es, kamu di dalam studio film itu, di bioskop, merasa kamu kena es, ada ledakan abu kamu berasa kena abu, ada dinosaurus gede, kamu merasa kayak kamu mau dimakan gitu, itu di dunia baru ada dua biji, bioskop kayak gitu," tandas Rizal Ramli.
Editor : Odi Siregar