get app
inews
Aa Text
Read Next : Effendi Simbolon Dilantik Sebagai Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen 2024-2028

Ephorus HKBP: Tano Batak Adalah Bagian dari Ciptaan Tuhan

Minggu, 02 Maret 2025 | 14:02 WIB
header img
Doa bersama bertajuk 'Merawat Alam Tano Batak' berlangsung di HKBP Lumbanjulu, Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (1/2/2025). (Foto: Istimewa)

BALIGE, iNewsMedan.id - Doa bersama bertajuk 'Merawat Alam Tano Batak' berlangsung di HKBP Lumbanjulu, Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (1/3/2025). Acara yang dipimpin petinggi HKBP ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk pegiat lingkungan hidup dan pemerintah.

Pada kesempatan itu, Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan menyampaikan soal hak-hak rakyat yang harus dipulihkan. Dikatakan Ephorus, tujuan ibadat bersama adalah penyadaran kembali akan panggilan kristiani perihal penyelamatan alam semesta. Pelestarian lingkungan hidup adalah bagian implementasi iman seorang kristen.

"Di sini kita berkumpul, ada dari perwakilan denominasi gereja, juga dihadiri pihak Komnas HAM dan DPD RI, terutama bapak dan ibu yang hadir di sini untuk berdoa bersama," ucap Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan.

Disebutkan, doa bersama ini adalah kesempatan untuk menyadarkan kembali soal iman kristiani, bahwa bumi ini adalah milik Tuhan. Juga menyadarkan bahwa Tano Batak adalah bagian dari ciptaan Tuhan.

Menurut Ephorus, langkah awal memperjuangkan kelestarian alam di Tapanuli Raya merupakan tanggung jawab bersama. Seluruh stakeholder diminta berkontribusi aktif merawat alam yang sudah diberikan Tuhan bagi umat manusia. Ephorus juga menegaskan soal pengembalian hak-hak rakyat.

"Seperti yang kita dengarkan bersama, langkah selanjutnya membangun jejaring, pemerintah dan pengusaha di daerah ini untuk membangun jejaring. Tano Batak harus dirawat, hak-hak rakyat dipulihkan kembali. Harus sejahtera di tanahnya sendiri," Ephorus menegaskan.

Ephorus juga menyinggung mengenai kerusakan alam yang secara jelas dan nyata, juga adalah fakta di lapangan. Kerusakan alam ditandai banyaknya bencana alam yang terjadi di Tapanuli Raya. Masyarakat petani menjadi korban saat material longsoran menimbun areal pertaniannya. Termasuk juga konflik yang terjadi antara masyarakat dan pihak perusahaan yang disebut perusak lingkungan.

"Sudah banyak studi. AMAN dan KSPPM sudah banyak menuliskan ini. Kita sudah lihat faktanya di lapangan. Berulangkali bencana alam terjadi, korban ada. Areal pertanian dan persawahan ditimbun material longsor," bebernya.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut